Jumat, 10 Juli 2009

DIALOG PEMUDA DI MAKASSAR GOLDEN HOTEL

Oleh:Sujono sa’id

Kamis tanggal 2-7-2009, waktu itu udah setengah tuju pagi lewat tapi saya masih tiduran di ranjang. Tiba-tiba, saya ditemui oleh kanda hamzah dan meminta saya untuk menjadi delegasi pertuni buat ngikuti dialog pemuda di makassar golden hotel.

Dialog tersebut diadain sama FPMP (Forum pemerhati masalah perempuan) dan Iri( internasional republican institute), serta Komplit(komunitas pemuda lintas partai. Dialog tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan seperti pelajar, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, dan kelompok nelayan dan lain-lain sebagainya.

Menurut undangan yang kami terima, acara bakal dimulai pada pukul delapan tigapuluh, tetapi karena undangan belum tiba semua, maka barulah dimulai sekitar pukul sepuluh lewat. Saya berangkat dari Yapti kira-kira sekitar pukul 9 tepat.

Sesampai disana, kami langsung menemui panitia bagian Regis trasi untuk melapor setelah itu, kami dipersilahkan untuk mengambil jata Covi break saya bersama teman saya dari Pertuni menyantap Covi break dengan hikmat sambil memperhatikan suasana hotel. Setelah menikmati covi Break, saya bersama teman saya masuk ke ruangan meting untuk mencari kursi yang masih kosong dan menempatinya.

Sesampainya di dalam, sembari menunggu, kami menikmati iringan musik daerah yang menyajikan lagu-lagu daerah sembari panitia membenahi kesiapan acara tersebut, acara di awali dengan opening ceremony oleh Bu Zohra ketua FPMP. Yang kemudian dilanjutkan dengan dialog babak pertama dengan tema pemberantasan diskriminasi dari berbagai pihak dan juga kepada berbagai pihak pula dengan topik mengangkat tiga issu oleh tiga pembicara pula. Pembicara yang tampil semuanya dari komunitas pemuda lintas partai dan juga meng hadirkan bapak alwi rahman sebagai penanggap.

The first speaker yaitu kanda yang saya lupa –lupa namanya mengangkat tentang perlakuan diskriminasi di dunia pendidikan, kemudian thesecon speaker yaitu seorang cewek cantik dari komplit pula yaitu kanda zohra yang nama belakangnya saya gak lupa lupa karena moderator kurang jelas artikulasinya mengangkat perlakuan diskriminasi terhadap kaum perempuan, the therth speaker yaitu kanda asratillah saya kenal banget cara bicaranya serta suaranya kalau beliau dulu adalah senior saya di PW IRM.

Thetherth speaker yaitu kanda Asratillah seorang pembicara yang sudah sangat saya kenal nama dan suaranya karena beliau adalah senior saya di Pimpinan wilayah Ikatan remaja muhammadiah periode 2005-2007 membahas issu tentang kemiskinan yang sudah tentu mengangkat tentang kondisi perekonomian di Negara kita sekarang ini di Indonesia, kalau saya melihat pembicara ketiga, sangat cocok membahas masalah ini, karena di IRM juga dulu beliau sering membahas tentang surah al-ma’un.

Saat dialog berlangsung, saya agak tergelitik, karena saya kok seorang laki-laki juga disuruh menghadiri acara dialog tentang masalah perempuan tapi itu bukanlah sebuah masalah karena masalah perempuan bukan hanya untuk FPMP dan urusan kaum perempuan saja, tetapi itu juga harus menjadi lahan garapan saya sebagai laki-laki karena mama saya adalah perempuan, pacar dan isteri saya juga pasti perempuan dan topic yang di angkat bukan hanya masalah perempuan saja adakok isu lain. The first speaker mengangkat contoh diskriminasi dalam dunia pendidikan seperti ketidak adilan dalam penentuan ujian nasional yang hanya menentukan nilai pada ujian nasional saja. Bukan ditentukan dengan akumulasi dari nilai harian yang diberikan oleh guru di sekolah. Sehingga banyak yang seharusnya lulus ujian ternyata tidak lulus dalam ujian nasional justru yang tidak memperoleh nilai harian sedikitpun karena malas masuk sekolah yang justru lulus dalam ujian nasional itulah yang digambarkan sebagai contoh diskriminasi dalam dunia pendidikan serta hal lain dalam dunia pendidikan.

Sedangkan the second speaker membahas tentang issu diskriminasi terhadap kaum perempuan dan yang menjadi paparan beliau adalah tentang kwota 30 persen DPR bagi perempuan dan the last speaker membahas tentang system ekonomi Indonesia yang menurutnya sangatlah diskriminatif serta tingginya angka kemiskinan di Negara kita.

Menurut the last speaker, banyaknya masyarakat miskin bukan karena etos kerjanya yang rendah melainkan system perekonomian yang membuat mereka menjadi miskin pembicara ke tiga atau the last speaker mencontohkan seorang penjual tape yang memiliki kesungguhan dalam bekerja tetapi tetap dengan hasil yang itu-itu saja.

Dalam tanggapan dari bapak Alwi rahman beliau membuka kembali fikiran kita serta meluruskan kembali apa yang menjadi paparan dari the first speaker sampai dengan the last speaker. Setelah itu dilanjutkan dengan tanggapan dari audience.

Setelah semua audience memberikan rewort kepada the speaker, seluruh peserta menuju meja makansiang yang terletak di depan ruang meting. Saya dituntun menuju meja makan dan mengambil nasi dan beragam lauk mulai dari ayam dan yang dipersamakan dengan itu, setelah makan siang saya diajak untuk berjalan-jalan mengelilingi hotel dan menikmati pemandangan hotel yang berada pas di sekitar pantai losari bahkan di belakang teras tempat saya dan beberapa peserta istirahat adalah pantai losari dan tidak jauh dari pemandangan yang indah, saking indahnya ada yang sempat memotret pemandangan tersebut dengan fasilitas kamera dari handphonnya.

Setelah beberapa menit saya ber istirahat, saya kembali ke ruang meting untuk mengikuti dialog tentang program kerja dari 3 capres dan cawapres dari sulawesi selatan team sukses dari bu mega untuk sulsel adalah ibu lita sedangkan team sukses untuk SBY adalah bapak ni’matullah, dan team sukses JKwin adalah saya lupa namanya.

Saat dialog tersebut, suasana di ruangan semakin panas karena dari team sukses ada yang sempat dibuat panas oleh statemen audience yang saling menjatuhkan ada yang membuat statemen yang memojokkan JK, ada juga yang memojokkan SBY.

Sistem dialog yang diatur oleh moderator pada saat itu adalah pertama setelah team sukses menyampaikan visi dan misi dari idolanya, audience langsung memberikan klarifikasi bukan bertanya contohnya team sukses nomor satu menyampaikan visi dan missi sang idolanya setelah itu audience memberikan klarifikasi begitupun dengan nomor dua dan seterusnya barulah setelah itu dibuka babak berikutnya dimana audience diberi kesempatan untuk bertanya dan menanggapi.

Pada babak ke dua inilah suasana menjadi semakin a lot karena peristiwa yang saya deskripsikan tadi. Setelah dialog babak kedua berlangsung kamipun mengikuti deklarasi menentang diskriminasi dari berbagai pihak yang team deklarasinya adalah FPMP, Pertuni, Nasiatul aisiah(NA), Komplit, dan semua organisasi yang hadir.

Setelah semuanya berakhir, saya dan teman saya chek out dari hotel karena memang nggak bermalam di tempat tersebut, setelah itu saya kembali ke Yapti dengan penuh kebahagiaan bercampur capek karena saat itu saya kurang tidur malamnya sayapun tertidur pulas. Inilah agenda saya pada tanggal dua kemarin tunggu agenda berikutnya dengan cerita dari saya mohon maaf kalau ada yang saya sampaikan tidak mendetil yang penting ada yang saya sampaikan dalam tulisan ini thanks for all.

Tidak ada komentar: