Jumat, 10 Juli 2009

MENJADI MANUSIA BAHAGIA

Oleh: Sujono sa’id

Setiap orang tentu ingin menjadi orang yang selalu bahagia baik di dunia maupun di akhirat, olehnya itu untuk memperoleh sebuah kebahagiaan ditempu oleh kita dengan berbagai metode dan metode tersebut berawal dari berbagai perbedaan persepsi tentang kebahagiaan itu sendiri sehingga mereka mencari kebahagiaan dengan berbagai konsep.

Ada yang menggunakan konsep agama, ada juga yang menggunakan konsep materialistis, dan ada juga yang menggunakan konsep-konsep untuk memperoleh kebahagiaan dengan konsep yang lain karena beda konsep tentu beda definisi dan persepsi sehingga hasilnyapun sangat fariatif dan akan berdampak pada hidup mereka.

Bagi mereka-mereka yang berpendapat bahwa kebahagiaan dipandang dari segi materi, berarti mereka menggunakan konsep materialistis, tetapi jika ditinjau dengan menggunakan konsep relygi, apa yang mereka dapatkan belumtentu membahagiakan mereka, tetapi ketika mereka menggunakan konsep relygi, maka mereka akan berpendapat bahwa kebahagiaan bukan di ukur dari segi materi, atau hal yang bersifat kesenangan yang sifatnya sesaat, tetapi kebahagiaan di ukur dari kesenangan yang berkelanjutan bukan kesenangan yang sementara sebab kebahagiaan adalah kesenangan, namun kesenangan belumtentu menjadi kebahagiaan bagi kita.

Oleh karena itu ketika kita ingin memperoleh kebahagiaan dengan menggunakan konsep agama, maka kita harus melakukan hal-hal yang telah di atur dalam sebuah regulasi bagi kita ummat islam yaitu kur-an dan hadis nabi, serta apa yang menjadi tanda-tanda kebesaran Allah yang dapat dijadikan sebagai proses pem belajaran.

Ketika kita ingin menjadi orang yang paling bahagia, maka kita harus selalu melaksanakan kewajiban kita yang harus dilakukan sebanyak 5 kali sehari ditambah lagi dengan ibadah sunnah, seperti shalat duha, dan shalat tahajjut di seper tiga malam.

Selain itu banyak-banyaklah kita untuk selalu bersyukur dan berterima kasih, dalam tulisan ini saya ingin kembali mengulas bahwa janganlah kita bersyukur karena tetapi bersyukurlah meskipun singkatnya bersyukurlah dalam kondisi apapun. Selain bersyukur, janganlah kita terlalu berburuk sangka kepada orang lain karena dengan berburuk sangka kita akan selalu tersiksa dan kita tidak akan memperoleh kebahagiaan.

Selanjutnya, adalah jalinan silaturrahim antara sesama manusia, sebab kita tahu bahwa kita selaku manusia adalah makhluk social, dan juga sebagai makhluk tuhan. Bukankah dalam ajaran islam kita telah diajarkan untuk membangun interaksi social dengan cara melakukan silaturrahim dengan kiat-kiat yang telah di atur oleh sebuah hadis yang menerangkan tentang hak-hak dan kewajiban sesama muslim dalam bab- adab.

Hadis tersebut berisi hak muslim antara lain ketika ada yang lagi sakit, maka jenguklah, ketika ada yang meninggal, antarkan jenazahnya, ketika ada yang mengundang maka hadirilah hadis ini dapat kita lihat pada kitab bulughul maram khususnya yang membahas tentang adab. Dari hadis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ketika kita memperoleh teman yang banyak, maka kita akan menjadi orang yang paling bahagia apalagi ketika kita memiliki ikatan persaudaraan se islam.

Untuk menjadi orang yang paling bahagia, kita juga harus selalu ikhlas dalam melakukan sesuatu apalagi hal yang menyangkut masalah ibadah tetapi saya kira dalam masalah apapun, ketika orientasi kita adalah keikhlasan tidak masalah, tetapi ketika kita melakukan sesuatu dengan tendensi lain maka kita hanya akan mendapatkan keinginan kita saja tidak mendapatkan sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Saya akan memberikan ilustrasi tentang orang yang melakukan sesuatu dengan modal ikhlas yaitu sebagai berikut seorang siswa di sebuah sekolah masuk sebuah organisasi social, ia tidak pernah mengharapkan insentif dari organisasi tempat ia berkiprah, yang ia andalkan adalah kwalitas kerja yang ia lakukan dan niat yang ia miliki adalah karena ikhlas lillahi taala bukan karena ia takut pada pimpinan atau anggaran dasar organisasi yang merupakan tempat dirinya berkiprah.

Ternyata setelah sekian lama bekerja, ia ditunjuk untuk mewakili ketua organisasi tersebut untuk melaksanakan tugas yang dilimpahkan kepadanya untuk melakukan sebuah program kerjasama dengan sebuah organisasi social pula, singkat cerita, karena kwalitas kerja dan prestasi yang diperlihatkannya sangat dikagumi oleh teman-temannya di organisasi lain, maka kian lama kariernya makin meningkat dan akhirnya ia bekerja di sebuah perusahaan dan akhirnya dia memperoleh gaji yang tinggi dan memperoleh hasil dari jeripayah yang telah ia lakukan selama bertahun-tahun.

Sebaliknya ada pula ilustrasi yang saya ingin berikan yaitu seorang aktivis yang bekerja di sebuah organisasi social yang kebanyakan pengurusnya adalah remaja, orang tersebut masuk dalam organisasi itu karena ia hanya ingin memperoleh pacar sebanyak-banyaknya. Ternyata sesampainya di dalam ia tidak mempunyai kinerja yang baik.

Akibat dari buruknya kinerja orang ini, sehingga kariernya tidak mengalami perubahan, ia tidak pernah di perhitungkan, dan lain-lain bahkan ia hanya bertopeng di balik jiwa social yang ternyata hanya merugikan dirinya sendiri.

Intinya, ketika kita hanya melakukan sesuatu tidak dengan keikhlasan, maka kita akan menjadi manusia yang paling terpuruk dan kita tidak akan memperoleh penghidupan yang layak. Oleh karena itu, ketika kita ingin hidup bahagia, maka hiduplah sesuai dengan aturan agama, bukan dengan aturan yang lain, karena dengan aturan agama saya kira dalam ajaran agama apapun tentu tidak ada yang tidak mengajarkan konsep kebahagiaan. Selain ikhlas, hindarilah penyakit hati.

Penyakit hati antara lain tidak ingin melihat orang senang, selalu serakah, selalu memfitnah, tidak menanamkan kejujuran terhadap diri sendiri dan orang lain, dan seperti apa yang telah saya sebutkan di atas adalah tidak ber buruk sangka kepada orang lain.

Saya kembali ke masalah shalat, shalat dapat mencega kita dari perbuatan keji dan mungkar, secara umum sedangkan shalat sunnnah yang saya sebutkan tadi masing-masing memiliki fadilah seperti shalat duha, ketika dilakukan maka rezeki kita akan melimpah, dan urusan kita akan di mudahkan oleh Allah.

Sedangkan shalat tahajjut, adalah shalat yang dilakukan di tengah malam yang sunyi dan fadilahnya adalah akan di ijabah oleh Allah sesuai dengan hadis yang berbunyi bahwa ketika seper tiga malam Allah turun bersama para malaikatnya untuk mendengarkan doa hambanya, dan Allah malu ketika ia tidak mendengarkan doa hambanya dan juga sesuai dengan sebuah pernyataan yang berbunyi mintalah niscaya akan aku kabulkan permintaan kalian. Saya kira inilah hal yang dapat saya ungkapkan dalam tulisan tentang bagaimana menjadi orang yang paling bahagia, saya yakin bahwa apa yang saya tulis ini sumber referensinya adalah dari al-quran, dan hadis.

Tidak ada komentar: