Jumat, 10 Juli 2009

PERASAAN YANG TAK BOLEH HILANG

Oleh:Sujono sa’id

Sejak hari pertama les atau dikenal dengan nama lain Pengayaan, saya kembali mempelajari pelajaran kelas 1 SMU sebagai persiapan untuk ujian nasional kelak. Yang di leskan adalah materi ujian nasional saja seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ekonomi dan Akuntansi, Geografi serta sosiologi.

Semua materi les atau pengayaan, pada umumnya dimulai dari materi yang pernah di ajarkan pada kelas 1, dan 2 sejak merefew kembali pelajaran di sekolah, saya teringat kembali pada masa-masa di mana saya baru duduk di kelas 1, masa di mana saat itu adalah saat-saat yang sangat menyenangkan utamanya ketika bersama dengan orang-orang yang kita sangat agung-agungkan, saya merasa kembali memperoleh semangat baru sehingga meskipun fikiran saya mengarah ke SMU negeri 4, tetapi saya tetap konsen dengan materi les yang di berikan setiap kali mengikuti les sebab tidaklah membuat konsentrasi saya terganggu, bahkan saya semakin menghayati materi les yang diberikan.

Salah satu diantara sekian banyak kenangan yang terrefew kembali lagi-lagi adalah kenangan bersama Aulia Susantri sebagai sahabat yang selalu membantu saya dalam mengikuti proses belajar mengajar utamanya dalam mempelajari pelajaran Bahasa inggris, sejak itu saya merasa bahwa perasaan ini tidak boleh hilang dari benak saya meskipun saya sudah akan mengikuti ujian pada tahun ini insya Allah.

Selain kenangan bersama dengan sosok gadis cantik dan berprestasi yang satu ini, kenangan SMU negeri 4 yang kembali terrefew di benak saya adalah kenangan di mana saya aktif sebagai pengurus mushallah di tempat tersebut, masa-masa itu juga tak kalah indahnya, namun masa-masa itu rasanya tidaklah saya ingin lupakan biarlah masa-masa itu menjadi motifasi bagi saya untuk memacu diri menuju kea rah yang lebih baik, bukan kea rah yang akan membuat saya menitikkan airmata saat mengenang kembali.

Selain kenangan bersama dengan sesama siswa, saya juga memiliki beberapa kenangan khususnya kenangan bersama dengan seorang guru bimbingan konseling sebut saja dia adalah pak rahim, beliau adalah guru SMU negeri 4 makassar yang telah lama menginjak masa pension, tetapi beliau masih mengabdikan dirinya di sekolah tersebut. Kesan yang paling membekas adalah kesan ketika beliau sering memanggil saya untuk masuk ke ruangan beliau untuk minum the bersama beliau di ruangan BK.

Ketika saya mengikuti les di sekolah, semua kenangan- kenangan yang saya sebutkan di atas kembali terrefew sehingga saya merasa perasaan bahagia saya tidak ingin hilangkan mudah-mudahan perasaan ini akan membuat saya melangkah lebih baik dan terarah menuju gerbang ke suksesan, dan saya hanya mampu berharap semoga orang-orang yang telah banyak berjasa dalam menolong saya seperti Aulia meperoleh kedudukan yang layak kelak, serta pasangan hidup yang mampu melindunginya.

Saya juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua anak IPA SMU negeri 4 makassar yang telah memberikan sugesti kepada saya untuk tetap memiliki keinginan untuk menjalani hidup meskipun dalam keadaan seperti ini, mudah-mudahan mereka tetap dalam lindungan Allah dan juga memperoleh hidup yang layak.

Sebuah harapan yang saya timbulkan mudah-mudahan akan membantu saya untuk memasuki gerbang kelulusan, dan dapat menduduki bangku kuliah, sebenarnya, saya juga selama mengikuti les, sangat ketakutan menghadapi uan yang sudah tinggal menghitung hari, karena saya merasa tidak siap. Tetapi, ketakutan tersebut telah saya tepis dengan berbagai usaha. Saya juga sangat berterima kasih kepada higher education, yang telah banyak membantu saya sehingga nilai-nilai saya tuntas semua.

Ternyata saya sadar, kalau kepindahan saya ke SMU Datukribandang akan membawa sebuah hikmah tersendiri, sebab seandainya tidak, maka akan banyak kejadian yang akan menimpah saya mulai dari sulitnya saya ketika tidak punya uang.

Sebuah kenangan ketika saya harus menjadi topic perhatian dan menjadi buah bibir jelek saat mau pindah dari SMU negeri 4 Makassar ke SMU datuk ribandang, mendapat respon yang kurang senang dari berbagai pihak, namun saya ternyata selalu mendapatkan harapan untuk menjadi lebih maju dan lebih baik dari sebelumnya.

Kini, alhamdulillah, saya telah mempersiapkan diri saya untuk memasuki ujian, mudah-mudahan saya lulus dengan happy ending, bukan lulus dengan sad ending. Kenangan demi kenangan tidak akan saya lupakan, bahkan lewat kenangan ini saya ingin belajar, sebab saya telah memiliki sebuah slogan yaitu belajar dari peristiwa.

Tidak ada komentar: