Minggu, 30 Mei 2010

Mari bersatu

Taraktufikum amraini ma intamassaktum bihimalam tadillu abada kitaballah wasunnatur-rasul. Sesungguhnya telah aku titipkan 2 perkara yangmana apabila kalian berpegang pada keduanya, maka insya allah kalian tidak akan tersesat selama-lamanya. Baru-baru ini, saya belum cukup beberapa hari membaca di sebuah situs tentang ajakan agar ummat islam bersatu, mengingat sekarang ini budaya-budaya barat telah merasuki kita selaku ummat islam. Saya kira kalau masalah khilafiah janganlah kita terlalu pertentangkan dulu, yang penting kita melaksanakan ajaran agama islam terlebih dahulu. Tetapi ketika saya (penulis)mengatakan bahwa masalah khilafiah tidaklah penting bukan berarti kita tidakboleh menda'wakan jalan kebenaran, ya! kita tetap menda'wakan jalan kebenaran, tetapi kita cuma mengajak bukan memaksa seseorang untuk mengikuti ajaran yang telah allah tetapkan sebagai ajaran yang benar dan ajaran yang sesat. Tapi, sambil tetap menerapkan ajaran islam dan menanamkan nilai-nilai keislaman dalam diri kita dan masyarakat secara umum, kita juga tetap harus mengajarkan kepada mereka-mereka tentang sebuah kebenaran utamanya amalan dalam islam yang tidak sesuai dengan hadits yang sekarang ini sering diamalkan oleh kaummuslimin kebanyakan seperti bergaul terlalu rapat dengan perempuan yang bukan mukhrim, mengenakan pakaian yang tidak sesuai dengan syariah, melaksanakan ibadah yang ditambah-tambah, dan masih banyak lagi ajaran islam yang dijadikan budaya padahal itu adalah sebuah penyimpangan. Kita kembali ke judul kita tentang persatuan dikalangan ummat islam. Harusnya, kalau ada pertentangan, maka kembalikanlah kepada al-quran bukan kepada hawa nafsu kita, karena bukankah al-quran adalah imam kita?, tentu semua itu kita kembalikan kepadanya karena al-quran adalah undang-undang yang paling sempurna dibandingkan undang-undang yang dibuat oleh manusia biasa karena mereka hobby dengan amandement karena mereka dapat menyelipkan kepentingan. Olehnya itu marilah kita sedikit demi sedikit meninggalkan budaya barat yang dapat kita tidak ikuti, marilah kita untuk tidak terlalu menganut teori dari barat apalagi hal itu sangat paradox dengan kuran dan hadis, selain itu berhentilah kita untuk menggunakan istilah yang sering digunakan di barat seperti rewort and voniceman tapi diganti dengan istilah arab seperti mushaf, ikhwa bukan brother, akhwat bukan sister, dan istilah-istilah barat lain, serta berhentilah menganut faham-faham yang sangat paradox pula dengan ajaran islam. Akhirnya, lewat tulisan ini saya hanya ingin menekankan 3 hal yaitu janganlah meng adopsi budaya barat, utamanya yang bertentangan dengan islam, janganlah terlalu menyentuh khilafiah apalagi sampai menghukumi saudara sendiri, dan janganlah kita melakukan kegiatan yang bersifat bidah, semoga Allah senantiasa memberikan kita kekuatan atas banyaknya saudara-saudara kita yang sekarang ini larut dengan hedonisme, dan keracunan budaya barat.

Jumat, 28 Mei 2010

Bisa ngak? kalau keluar negeri biar ngga' ada tujuan yang penting syarat terpenuhi?

Ya!, kali ini dalam tulisan saya, akan saya ceritakan tentang apakah bisa ketika seseorang sudah memiliki kemampuan ke luar negeri meski tidak ada arah yang jelas. Kita melihat seperti presiden SBY, sering keluar negeri kalau ada kunjungan ke negaraan, seorang yang kaya keluar negeri karena untuk berobat, atau seorang anak sekolah dapat keluar negeri karena beasiswa yang diperolehnya untuk meneruskkan langkah ke bangku kuliah atau yang lain sebagainya?. Saya rasa tidak. karena seseorang meskipun tidak memiliki tujuan seperti yang telah saya sebutkan diatas toh tetap bisa keluar negeri yang penting memenuhi kwalifikasi seperti lengkap administrasi, mampu berbahasa inggris, mampu dari segi finansial, dan lain-lain. Saya juga sempat berfikir alangkah enaknya kalau saya juga punya kesempatan ke luar negeri, mengapa? karena saya sudah merasa sedikit memiliki kemampuan dalam berbahasa inggris, ya! meskipun harus butuh penerjemah jugasih karena saya juga memiliki keterbatasan vocabularry. Tapi saya tidak memenuhi syarat seperti dari segi keuangan karena kalau dari segi keuangan saya mampu urusan paspor, dan lain-lain saya rasa sangatlah gampang. Saya terkadang membayangkan alangkah beruntungnya seseorang yang sempat mencicipi enaknya ke luar negeri seperti mengelilingi provensi yang ada di negara sahabat seperti Muncen jerman, Humbork jerman, oustin amerika serikat, Melbern australia, dan provinsi yang ada di berbagai negara lainnya. Apalagi saya adalah seorang tunanetra yang kalau mampu melakukannya, maka saya akan memiliki nilai ples di mata keluarga, kerabat, dan dimata masyarakat. Tapi hanya dengan sebuah modal usaha yang dilakukan dengan cara belajar, dan memohon agar
Allah melimpahkan rizkinya maka pastilah kalau allah menghendaki, saya akan jalan-jalan ke luar negeri dan memperoleh hal-hal yang belum saya peroleh di indonesia. Dan dengan apa yang saya peroleh di luar negeri akan saya persembahkan untuk indonesiaku demi keutuhan bangsa, negara, dan masyarakat yang saya diami.

Kamis, 27 Mei 2010

kunjungan toor ke pengadilan negeri

Kamis 27-5-2010, tepatnya pada pukul 10 tepat saya dan teman-teman saya sekelas dibawah prakarsa Reski(ketua tingkat) berangkat dari kampus 1 uit menuju ke pengadilan negeri untuk mengikuti toor. Toor ini bukan tugas yang di instruksikan oleh dosen dari matakuliah tertentu, tapi melainkan insiatif dari anak-anak sekelas kami sendiri yang membuat inisiatif demikian untuk membuat kegiatan seperti ini dengan tentu saja untuk mencapai banyak tujuan seperti melihat praktek peradilan secara langsung di lapangan, selain itu kita juga dapat merasakan bagaimana susah yang dirasakan oleh para pencari keadilan entah itu oleh para advokat maupun oleh cliennya yang meng interpretasikan keadilan tersebut secara subjektif. Selain itu, inisiatif ini muncul dikarenakan oleh karena kesadaran kami yang mengatakan bahwa apa yang dosen berikan tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan artinya hanya sekian persen dan selebihnya dilakukan di luar dari ruang kuliah. Nah, saya akan melanjutkan cerita saya tentang petualangan saya di pengadilan negeri kota Makassar atau yang lebih dikenal dengan istilah the atventure of justis. Sesampai disana, saya dan teman-teman saya mengunjungi ruang sidang yang paling belakang yang menyidangkan perkara tindak pidana asusila yaitu perkosaan yang berjalan secara tertutup tapi dapat di saksikan dari luar. Selain itu, saya juga berkunjung ke ruang sidang yang ke 2 yang kapasitasnya sedikit lebih besar tapi didalam masih kosong disanalah saya diperlihatkan oleh reski sang ketua tingkat dimana tempat duduk seorang penasehat hukum, dimana tempat duduk jaksa penuntut umum, dimana tempat duduk hakim ketua, juru sumpah, saksi, dan para hakim lengkap dengan letak-letaknya Setelah itu sayapun berjalan ke ruang sidang utama di bagian paling depan pengadilan. Disana ruang sidangnya dalam keadaan tertutup. dan selama tertutup, saya dan teman-teman menunggu di luar, dan wal hasil saya sempat ngobrol-ngobrol dengan seorang pengacara(lowyer) tentang suka dan dukanya selama beliau kuliah di fakultas hukum universitas satria. Setelah itu ruang sidang paling depanpun terbuka dan kamipun masuk ke dalam dan sesampainya kami didalam sidang dibuka oleh hakim ketua dan kemudian di skors selama beberapa menit karena kuasa hukum dari pihak yang berperkara belum selesai merampungkan berkas perkara yang akan dibutuhkan hari itu. Setelah siap, hakimpun kembali mencabut skorsing sidang dan menanyakan kesiapan dari pihak yang berperkara, dan ternyata sidang ditunda sampai pada hari selasa dengan menghadirkan saksi ahli karena pihak yang berperkara adalah pihak dari sebuah instansi pelayaran saya agak lupa namanya dan saya takut menuliskannya disini nanti saya takut salah lagi, namun yang terpenting, saya akan tetap terus akan mengunjungi pengadilan, karena tidak menutup kemungkinan saya juga akan menjadi pihak yang akan mendampingi pihak-pihak yang berperkara di pengadilan dan inilah waktunya untuk belajar selama saya masih kuliah sesuai dengan jurusan saya. Kalau anak kebidanan, dan keperawatan, mengadakan praktek di rumah sakit, tentu anak hukum prakteknya di LBH, pengadilan dan kantor polisi. Sedangkan anak dihukum tempatnya di penjara.

Sabtu, 22 Mei 2010

Jawaban atas sebuah pertanyaan

Ya!, saya telah merasa sangat mantap akan pikiran saya yang mengatakan bahwa politik ternyata lebih tinggi daripada hukum, karena salah satunya bukti telah kita lihat pada kongres partai demokrat. Dalam momen ini, kita tahu bahwa pak marzuki ali selaku salah satu dari 3 calon ketua umum PP Demokrat yang insya allah akan bertaruh malam ini pada sidang pemilihan menginginkan agar proses pemilihan ketua umum di dahulukan karena kalau sidang pembahasan anggaran dasar(AD) dan anggaran rumah tangga(ART) yang di dahulukan maka tentu peluang ini akan digunakan oleh pendukung dari kandidat lain menggunakan haknya apalagi mereka yang ditunjuk dalam komisi yang mengatur hal tersebut untuk merumuskan syarat pencalonan ketua umum yang menguntungkan kandidat yang mereka usung dan merugikan kandidat lain. Dari sinilah dapat kita simpulkan bahwa ternyata politik adalah sesuatu yang tertinggi daripada hukum karena dengan politik kita dapat semau kita untuk melegalkan hukum, untunglah dalam hukum agama tidak terjadi hal demikian karena ketika terjadi hal demikian, maka setiap tahun tata cara shalat akan berubah-ubah, begitu juga dengan tata cara ibadah lain akan juga mengalami banyak macam perubahan, tapi untunglah dalam agama tidak terjadi hal demikian. Akan lebih baik kalau mereka-mereka yang memiliki kemampuan untuk melegalkan hukum yang tidak legal memiliki orientasi yang baik yaitu meng sejahterakan rakyat dan tidak mementingkan diri dan golongan. Tapi hari gini mana ada yang mau melakukan hal demikian bahkan kalau ada yang melakukan hal demikian tidak dianggap berfikir maju, bahkan dianggap kolot, dan dalam ilmu sosiologi dianggap sebagai orang yang tidak mampu mengikuti perubahan sosial. Tapi apapun anggapan dari berbagai tinjauan, selama itu adalah untuk kebaikan bersama janganlah kita hiraukan lebih baik kiranya kalau kita menjadi se ekor katak tuli.

Kamis, 20 Mei 2010

President elektion in Universitas Indonesia timur

Selasa 18-5-2010, adalah pesta demokrasi bagi mahasiswa UIT untuk memilih president yang akan membawahi badan eksekutif mahasiswa seluruh universitas yang kemudian membawahi beberapa fakultas yang ada di universitas tersebut. Mengenai pemilihan ini saya akan bercerita tentang banyak hal mulai dari kejanggalan yang terjadi dan saya sendiri tidak tahu apakah karena kelalaian dari teman-teman dari fakultas hukum sendiri atau sengaja dilakukan oleh KPU di UIT untuk membendung massa dari fakultas hukum agar calon dari fakultas hukum dan psikologi tidak memperoleh kesempatan tahun ini untuk duduk sebagai presiden di UIT dan dengan demikian akan meneruskan opini busuk mereka yang intinya adalah menjelek-jelekkan fakultas hukum dan fakultas psikologi. Mengenai hal itu, saya sudah menaruh prasangka buruk yang tinggi bagi KPU UIT, karena itu adalah hal yang tidak mungkin terjadi. Tapi akhirnya, semua itu sudah diatasi dan akhirnya kamipun menggunakan hak kami untuk memilih di TPS yang tersedia. Hal lain yang akan saya ceritakan adalah tentang diri saya selaku mahasiswa tunanetra yang tidak mau ketinggalan juga menggunakan hak pilih dengan membawa KRS sebagai identitas saya untuk memilih, ketika saya sudah berada di depan pintu registrasi, saya dan beberapa mahasiswa hukum yang sudah kepanasan, berteriak dan meronta-ronta agar kami dipanggil untuk memperoleh giliran masuk ke meja registrasi, tetapi disana kami melihat realita yang sepertinya akan menjadi sebuah indikasi perlakuan diskriminatif dari KPU terhadap mahasiswa hukum dan psikologi karena nama fakultas kami sangat jarang di panggil untuk mempercepat kami memenuhi hajat kami, akibatnya mahasiswa menuntut agar kami juga disebut-sebut untuk memperoleh giliran untuk masuk di dalam ruang registrasi. Sesampainya didalam, kamipun satu persatu melakukan registrasi setelah itu, sayapun selaku tunanetra masuk ke bilik suara untungnya saya langsung bertemu dengan seorang senior yang sangat mengerti keadaan saya dan membantu saya untuk melakukan lobby agar saya memperoleh pendampingan dalam menggunakan hak suara saya. Al-hamdulillah, meskipun dengan bantuan dari team KPU UIT, sayapun menggunakan hak suara saya dan akhirnya sayapun keluar dari bilik suara dengan kondisi yang sangat membahagiakan dan tinggal menunggu hasil dari usaha yang saya lakukan. Tapi, itulah kenyataan tidak sesuai dengan harapan, ke esokan harinya, saya mengetahui bahwa ternyata bukanlah Aswar Muliadi yang naik sebagai presiden dan wakil presiden mahasiswa melainkan dari jurusan eksak dengan nomor kandidat 1. Sebagai anak hukum, sangatlah kecewa saya tapi sebagai sosok yang insya allah patuh pada hukum sangat menerima siapapun yang naik sebagai presiden mahasiswa UIT yang akan memimpin universitas setahun ke depan.

Hari kebangkitan nasional

Kamis 21 mei adalah hari dimana masyarakat indonesia merayakan hari kebangkitan nasional dimana pada hari itu semangat bangsa indonesia harus selalu di bangkitkan untuk berbuat lebih baik lagi untuk bangsa dan negara. Tapi begitu banyak masalah yang harus kita selesaikan mulai dari masalah pribadi sampai ke masalah yang lain-lain. masih banyak masyarakat miskin yang belum sempat tersentuh oleh pendidikan oleh nyaitu, kita semua warga indonesia haruslah kembali bangkit untuk memperbaiki bangsa kita dari berbagai kotoran yang meliputi bangsa kita dalam berbagai aspek seperti hukum yang dimana banyak masalah seperti lemahnya aparat hukum dan banyaknya kasus yang diselesaikan setengah-setengah, dari segi lingkungan begitu banyak sampah berserakan, gas emisi yang mengganggu kondisi wilayah kita akibat kendaraan bermotor, parfum yang digunakan secara berlebihan, dan banyaknya pohon yang ditebang semau gue oleh mereka-mereka yang masih mau untuk berjuang demi bangsa dan negara kita. semoga kita dapat melakukan perbaikan untuk keutuhan bangsa kita di masa sekarang terlebih lagi di masa yang akan datang. Tentu hari kebangkitan nasional bukanlah semacam peringatan setiap tahun saja, tapi mudah-mudahan menjadi motifasi bagi tunas muda bangsa untuk melakukan perbaikan so i hope you can change to be better in our lovelly country not only today, but for tomorro and the next future.

Minggu, 16 Mei 2010

persepsi yang terbagi 2 terhadap Srimuliani

Kini Sri muliani sudah mendapatkan kedudukan yang lebih baik di bang dunia meskipun ia memiliki kasus di negara sendiri. Reaksi masyarakat pun terbagi atas 2 yang pertama segelintir masyarakat mengatakan bahwa Bu Srimuliani telah dibantu orang-orang bang dunia agar kasusnya tidak dilanjutkan apalagi masyarakat yang ikut-ikutan berseberangan dengan partai demokrat dan partai yang memilih opsi c. Tapi ada juga yang memberikan apresiet kepada Bu Sri muliani yang sekarang telah memiliki posisi yang lebih tinggi dibandingkan jabatan yang pernah disandangnya. Tapi saya juga punya pendapat lain sesuai dengan tinjauan saya sebagai sosok yang gemar mempelajari settingan hidup asumsi yang ada pada diri saya bahwa apa yang menimpa masyarakat indonesia adalah sebuah karma apalagi bagi mereka-mereka yang meng hujat bu Srimuliani dengan cara meng injak-injak foto beliau. Sejak pengunduran diri bu Sri muliani, salah satu anggota pansus sentury Bambang susatio mengatakan bahwa tawaran bagi bu sri sudah ada sejak tahun 2009, tapi beliau baru menerimanya tahun ini. Tapi saya kembali berfikir tidak mungkin bangdunia mau mengambil orang-orang yang tercemar. Tapi lagi-lagi saya hanya mau mengatakan kita kehilangan satu lagi orang pintar di indonesia yang diakibatkan oleh ula masyarakat sendiri.

Sabtu, 15 Mei 2010

Pilihla yang kita kenal

Ya!, lusa tepatnya pada tanggal 18-5-2010 akan dilakukan pemilihan presiden Bem universitas. Calon yang siap berkompetisi ada 3 pasang salah satu pasangan yang siap berkompetisi adalah pasangan dari fakultas hukum dan fakultas psikologi yaitu aswar dan muliadi. Kanda Aswar saya pernah ketemu dengan orangnya, dan ternyata sangat welcome terhadap tunanetra, begitu juga dengan kanda Muliadi, faktor lain yang membuat saya dan seluruh teman-teman dari fakultas hukum ingin agar pasangan ini duduk karena kami sudah terlalu capek mendengarkan mereka mendiskriditkan fakultas hukum dan fakultas psikologi itulah faktor yang menyebabkan saya memilih calon yang di ajukan oleh fakultas hukum dan psikologi selain karena saya(penulis) kenal akan keduanya juga karena penghinaan-penghinaan yang telah dilakukan oleh fakultas lain di luaran sana. Sebenarnya, bagisaya siapapun yang memimpin bem u, yang penting dapat memajukan kesejahteraan mahasiswa UIT, dan juga tidak berlaku diskriminatif. Tapi apa salahnya kalau kita pilih yang kita kenal dan diajukan oleh kandang sendiri karena siapa yang akan memperjuangkan kita kalau bukan saudara kita sendiri, dan siapa yang memperjuangkan kita kalau kita tidak pernah mengenal lebih dekat jati dirinya.

Ulangan harian

Ya! saya mengikuti ulangan harian waktu hari senin tanggal 10-5-2010. Ulangan mulai sekitar pukul 11 mundur dari rencana semula, padahal saya sudah meninggalkan Yapti sekitar jam 9.30 menit dan tiba di Kampus sekitar 9.45. Sesampainya saya di kampus saya hanya memasrkan diri saya untuk mengikuti ujian yang berlangsung pada pukul 11 yang berlangsung kampus 2 UIT. Selama ujian berlangsung, al-hamdulillah, saya mampu untuk menjawab semua soal-soal yang diberikan oleh dosen matakuliah yang bersangkutan. Setelah ujian jam pertama, saya kembali membaca-baca catatan yang telah terkumpul dalam bentuk khuruf braille. Sekitar pukul 15.00 atau jam 3 sore, saya kembali mengikuti ujian ke 2 tapi tetap dilakukan dikelas saya dan al-hamdulillah, saya juga lagi-lagi mampu untuk menjawab soal-soal yang di ujikan. Sungguh selama kita memiliki kemauan, kita tetap dapat memperoleh apa yang menjadi keinginan kita. Saya rasa belum terlambat bagi saya untuk menceritakan kondisi ujian ekonomi dan kewarga negaraan yang saya ikuti kira-kira sekitar 5 hari yang lalu, karena lusa saya tidak akan ada lagi jadwal untuk kuliah pengantar ilmu ekonomi, tapi masuk sekitar pukul 15.00 atau jam 3 sore, jadi saya bisa lebih lama untuk pulang dari Yapti ke kos jadi kesedihan saya berkurang lagi, karena seperti biasanya saya pulang sekitar senin siang, tapi tiba di kosan senin sore dan kembali ke Yapti kamis sore tapi kalau tidak menggunakan waktu dengan baik di Yapti, yakin akan gagal.

Jumat, 14 Mei 2010

Potret eksistensi perempuan dan hak-haknya

Perempuan adalah sosok yang dulu sangat jarang memperoleh kesempatan di ranah publik tetapi sudah tidak seperti pada zaman hindia belanda dimana posisi perempuan hanya diberi amanah untuk menjaga dapur, rumah, dan mengasuh serta mendidik anak-anak mereka. Bahkan pada masa itu, perempuan tidak luput dari kekerasan fisik dan kekerasan seksual. Perempuan sebenarnya memiliki kesamaan dengan laki-laki baik dari segi hak dan tentu dari segi intelegensi, pemikiran, dan dari segi lainnya. Memang, ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang tentu ditinjau secara kodrati seperti dari segi kelamin, dan dari segi karakter. Tapi dari segi karakter bukanlah perbedaan yang sangat fundamental, karena dari segi karakter perempuan juga memiliki karakter yang juga dimiliki oleh seorang laki-laki yaitu kuat. Tentu kekuatan yang dimiliki oleh seorang laki-laki sangatlah berbeda dengan kekuatan yang dimiliki oleh seorang perempuan semisal, ketika seorang laki-laki ditinggal oleh seorang istrinya, dan isteri tersebut tidak meng ikut sertakan anaknya, maka ia tidak akan sanggup untuk memberikan perhatian penuh. Sementara, ketika seorang perempuan, meskipun menjadi seorang singgel paren ia tetap mempunyai kemampuan untuk mengurusi buah hatinya sampai menyelesaikan study dan menikah. Itulah yang tidak dimiliki oleh mayoritas laki-laki. Ada posisi tertentu yang memang sudah menjadi posisi yang harus diduduki sesuai dengan kodratnya, dan tentu tidak luput dari tinjauan norma agama dari agama manapun termasuk agama yang penulis anut. Seperti didapur, mengasuh anak-anak, dan hal-hal yang dipersamakan semuanyadengan itu. Tapi mereka juga layak menduduki posisi tertentu dari segi sosial seperti memperoleh karier, dan memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi aktif di kanca politik dan aktivitas sosial. Mereka juga memperoleh hak untuk menjadi pemimpin tetapi dalam ranah tertentu seperti leaderr di sebuah departement, instansi, organisasi karena mereka memiliki kecakapan akan hal itu. Tetapi dalam ranah tertentu yang jika ditinjau dari segi agama tidak boleh seperti menjadi ketua mushallah dan imam shalat. Mengapa seorang perempuan tidak boleh menjadi ketua mushallah atau masjid?, karena ketika misalnya ada rapat maka mereka tidak boleh masuk dalam masjid tapi karena dengan tinjauan itu, mereka menyiasati dengan cara menggelar rapat di tempat lain. Hak sosial seperti yang telah penulis sebutkan diatas, mereka berhak raih karena mereka tentu memiliki skil dan provesionalisme serta kesungguhan dan komitmen yang di implementasikan dalam bentuk perhatian yang lebih terhadap apa-apa yang mereka kerjakan sehingga membuahkan hasil.

Kamis, 13 Mei 2010

Yang mana lebih mulia? politik atau hukum?

Sekarang ini, tentu sudah terbuka lebar-lebar ruang bagi publik untuk meng kritik kebijakan-kebijakan yang menyimpang, sudah tidak adalagi pemerintah yang diktator yang mau menang sendiri, tetapi masyarakat malah memanfaatkan hal ini untuk menekan orang lain atau kelompok lain yang tidak memiliki kesamaan arah berfikir dengan menggunakan segala instrumen yang dapat digunakan untuk menekan seperti kewenangan, hukum, kejelian, keahlian dan tak kalah hebattnya adalah menggunakan politik juga untuk melakukan penekanan. Hari ini saya hanya mau melakukan sebuah refleksi atas kejadian-kejadian yang menimpa bangsa kita sejak pertengahan 2009 sampai dengan sekarang ini seperti kasus centuri yang diselesaikan lewat DPR, ya! memang DPR bukanlah lembaga hukum, tetapi lembaga politik tetapi panitia kerja yang ada di sana toh juga tetap menggunakan tinjauan hukum tapi kok anehnya hukum kok bisa di foting ini adalah hal yang menggelitik bagi saya. Biasanya untuk memutuskan suatu hukum ditinjau berdasarkan pasal, fakta, dan saksi yang menunjang tetapi baru kali ini selama saya baru saya temukan pemutusan kebijakan hukum yang bersifat suara terbanyak. Tapi itulah karena DPR adalah lembaga politik. Yang mengherankan saya, ada beberapa partai yang saling berbeda pendapat dan sikap terhadap kasus senturi ini. Seperti Demokrat, selalu mengeluarkan tinjauan hukum dengan alasan presension of inonsen, yangkemudian disikapi juga oleh partai lain dengan sikap yang berbeda pula karena mungkin kepentingan politik. Saya akan langsung ke inti karena itu tadi hanya sekedar mukaddimah dari tulisan saya yang ternyata sekarang ini telah memberlakukan hukum rimba siapa yang punya power dialah yang punya kemampuan untuk menekan. Ternyata politik lebih tinggi daripada hukum, karena undang-undang dapat dibuat untuk menguntungkan diri sendiri atau golongan dan menindas orang lain dan kelompok lain. Setelah saya fikir-fikir ini tidak jauh beda dengan zaman jahiliah meskipun islam tetap dijunjung tinggi, tetapi islam juga kadang-kadang dijadikan tameng sebagai justifikasi untuk menghalalkan segala cara yang tidak halal, melegalkan cara yang tidak legal. Makanya, banyak orang-orang yang ingin memperoleh kursi di parlemen hanya untuk menekan dan berkuasa untuk kepentingan diri dan golongannya dengan membuat undang-undang, dan melakukan penekanan dengan kebijakan yang dikeluarkannya. Saya jadi bingung negara kita adalah negara hukum, tetapi politik malah mengalahkan hukum dengan merombak aturan-aturan yang merugikan pihak tertentu dan hukum yang bias kadang kadang juga dijadikan tameng untuk melakukan penjeratan. Ingat! dengan kasus lunmai, dan kasus mba'prita semua karena undang-undang yang keliatannya bias jadi digunakan untuk menjobloskan mereka ke hotel prodeo. Semoga kita semua kuat terhadap kejadian demikian, dan tidak ikut-ikutan dengan mereka dengan cara menambah rentetan daftar orang-orang yang menjadikan politik lebih tinggi dari hukum dan menjadikan hukum sebagai tameng.

Rabu, 12 Mei 2010

Tragedi trisakti

12-5-1998, adalah sebuah tragedi yang sangat menyedihkan, dikarenakan oleh jenuhnya masyarakat dibawah rezim pemerintahan yang diktator yang selalu memihak kepada keluarganya sendiri, orang yang ingin menegakkan hukum seperti Baharuddin lopa dan Munir dibunuh, banyak pula masyarakat yang sempat menjadi korban penculikan, dan banyaknya pula mahasiswa yang harus ditawan hanya karena meminta secara paksa untuk menurunkan pemerintah yang membatasi bahkan menutup ruang-ruang bagi publik untuk memberikan kritikan yang membangun. Namun, setelah 10 tahun reformasi, kini malah masyarakat yang mencoba untuk memanfaatkan revormasi ini dengan melakukan berbagai cara untuk memenuhi kepentingan golongan mereka, individu, dan keluarga masing-masing karena kita harus ingat bahwa revormasi atas turunnya rezim orde baru bukan dilakukan oleh tentara, melainkan dilakukan oleh kalangan mahasiswa atau yang dikenal dengan agen of change. Ingat dengan tragedi Trisakti yang menelan korban seperti Elang muliono dan yang saya lupa dua lainnya. Seharusnya ketika kita ingat dengan peristiwa kemarin, pemenuhan kepentingan atas kelompok harus dihilangkan, kepentingan pribadi usahakanlah dikesampingkan, dan penyimpangan atas supremasi hukum harus dihentikan serta menjadikan hukum sebagai tameng untuk menekan orang miskin dengan melakukan rekayasa kasus. Banyak kasus yang kita temui seperti Ma mina, Khairul saleh nasution seorang pemulung yang dituduh memiliki Narkoba dan ternyata tidak terbukti, dan masih banyak penyimpangan terhadap penegakan supremasi hukum yang lain hanya untuk kepenting8an diri sendiri, kelompok, dan sebagainya. Namun, sebuah harapan semoga arwah para pahlawan yang telah mendahului kita diterima oleh Allah dan mendapat tempat yang layak di sisinya.Allahummagfirlahum warhamhum wa akrim nuzulahum, wawassi mashalahum ya allah ampunilah mereka, muliakanlah mereka tenangkanlah mereka di tempat peristirahatan mereka dan balaslah perbuatan mereka sesuai apa yang dilakukan di dunia semasa ia masih hidup amien.

Jumat, 07 Mei 2010

You can get your succes if you wonna

Succesfull start from the proces, and when you do the proces you get the difficult problem, we just see your respons to the difficult problem so if you get a happyness in a difficult problem, you can get your succesfull but if you get a sad ness when you get a difficult problem, you will be broken be for you get your succes full. So, we can identivy you will be succesfull or not, dipen on your respon when you get your problem when you do the process so you can get your succesfull if you get hight spirit to do the proces, but if you didn't get hight spirit you willn't get high espectation.

Kamis, 06 Mei 2010

Kembali ke Yapti

Minggu lalu, saya sedikit mendapatkan sebuah cobaan dari Allah, karena saya sempat kena penyakit, meskipun penyakitnya tidak berat, cuma influenza saja, tetapi saya takut ke Yapti karena nanti kalau saya demam disana siapa yang mau ngurusin, apalagi saya sudah bukan binaan lagi. Tetapi setelah saya istrahat selama 3 hari, saya akhirnya sudah kembali pulih. Dan akhirnya saya kembali dapat menjalani perkuliahan seperti biasa bersama-sama dengan teman-teman saya. namun meskipun saya sakit, saya sedang kepikiran selalu ke Yapti, karena saya selalu membayangkan gimana enaknya bersendagurau dengan teman-teman saya di Yapti, berinternet ria secara mandiri, dan lain-lain sebagainya. Tetapi sebenarnya kalau masalah ber internet riah saya kira tidak harus diyapti baru bisa saya lakukan dimanapun karena ada lebtop dan modem yang dapat saya gunakan. Tetapi yang saya cari di Yapti adalah kebersamaan bersama-sama dengan kawan karena apalagi tidak ada kuliah. Namun, kali ini saya sudah kembali dapat bersua dengan teman-teman saya di Yapti dan dapat mengisi masa liburan saya selama 3 hari dan dapat mengerjakan tugas selama 3 hari yang diberikan oleh dosen. Semua itu, adalah sebuah anugerah dari Allah yang senantiasa diberikan kepada saya dalam kehidupan ini. Terusterang, saya selalu jenuh dirumah kalau tidak ada kuliah dan tinggal dirumah saja, tetapi akanlah membahagiakan saya kalau saya dapat ke Yapti setiap minggu sambil liburan, belajar, dan berorganisasi di kampus tercinta yang penuh dengan kenangan selama 6 tahun bersama teman-teman, meski tidak bersama do'i karena tidak ada yang mau jadi do'i.