Jumat, 10 Juli 2009

UJIAN AKHIR TINGGAL MENGHITUNG HARI

Oleh:Sujono sa’id

Al-hamdulillah, karena saya hari ini tepatnya pada tanggal 16-3-2009 saya masih dapat meng expresikan kegembiraan saya meskipun saya sedang dirundung oleh kesedihan, serta ditimpa oleh kesibukan untuk mengikuti ujian akhir nasional.

Di satu sisi saya sangat berbahagia, karena saya akan menammatkan pendidikan saya di SMU tetapi saya juga merasa sangat sedih, sebab saya harus melakukan kerja keras untuk melewati tantangan yang sangatlah berat, namun keyakinan saya tetap tumbuh bahwa saya akan tetap mampu untuk melewati tantangan demi tantangan.

Hal yang sering saya lakukan untuk kematangan persiapan ujian saya adalah mencari referensi, di internet, jika ada, membuka-buka kembali buku-buku pelajaran yang ada, mengikuti les di sekolah, dan berlatih soal-soal yang diujikan, serta berpasrah diri kepada Allah dan memohon maaf kepada kedua orang tua di kampung.

Saya tahu kalau doa orang tua adalah doa yang di ijabah oleh Allah, karena saya percaya bahwa doa orang tua sangat membantu sebab terbukti selama saya jauh dari orang tua, saya tidak pernah memperoleh kesusahan dalam menjalani kehidupan ini.

Dalam menghadapi ujian kali inipun saya juga masih memperoleh kekuatan dan seolah-olah saya memperoleh bisikan-bisikan kalau saya akan sangat berpeluang untuk lulus insya allah, semangat belajar saya juga sangat tinggi untuk menghadapi uan kali ini. Saya tahu kalau saya adalah manusia yang tidak pintar seperti manusia yang lainnya tetapi dengan modal kemauan, serta potensi yang ada dalam diri saya maka saya meyakini kalau saya mampu meraih sukses bahkan saya tidak punya cita-cita yang tinggi amat meskipun agama, dan motifator kita menginginkan kita bercita-cita setinggi langit tetapi, saya hanya ingin menjadi orang yang tidak bergantung pada orang lain.

Ujian akhir ibarat manusia yang sudah meninggal hanya di antar sampai ke kuburan sedangkan pengantarnya akan kembali kerumah, maksudnya kita sekarang ini sebelum ujian masih sering memperoleh bimbingan dari guru tetapi setelah proses ujian berlangsung, kita tidak memperoleh bantuan lagi dari guru tetapi hanya dibantu oleh skil atau wawasan dalam hal ini adalah materi yang didapat selama les.

Tahun ini, guru tidak akan mau lagi membantu kita, karena mereka sudah memperoleh efek jerah atas peristiwa SMU Tridarma dan Kartika candra kirana yang kini guru dan kepala sekolahnya dip roses ke meja hijau. Tahun ini pengawasan untuk Uan pun di perketat karena yang datang untuk mengawas adalah Dosen dari Unhas, Unem, dan team indefenden, jadi tidak adalagi yang akan membantu kita selain diri, orang tua, dan pertolongan Allah karena pengawasan sudah semakin diperketat tahun ini.

Saya kembali dihantui oleh tulisan dari kakanda Al-ustaz Aulia dalam blognya yang diberi judul pertanggung jawaban, dalam tulisannya beliau mengatakan bahwa ketika kita sudah berada di penghujung tahun, penghujung periode, atau penghujung waktu untuk kita untuk mengemban amanah kita akan tahu siapa diri kita sebenarnya, bahkan beliau kembali mengingatkan kita kepada firman Allah yang berisi demi waktu asar sesungguhnya manusia adalah orang yang merugi kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh yaitu orang yang mampu me manage waktunya dalam banyak hal. Semoga Allah membimbing saya menuju jalan yang ia kehendaki dan semoga saya dapat lulus dan maju ke perguruan tinggi untuk menempuh bangku kuliah amien.

Tidak ada komentar: