Jumat, 10 Juli 2009

PENGALAMAN SEBAGAI TEMPAT BELAJAR WASPADA

Oleh:Sujono sa’id

Saya menuliskan hal ini setelah saya baru saja mengikuti dialog interaktif dari Smart FM dalam acara smart karakter dengan pembicara Yakop esra, dalam pembicaraan beliau, beliau sempat mengupas 5 alatukur untuk waspada yaitu indera, intuisi, hati nurani, nasihat orang lain, dan terakhir adalah apa yang akan saya kupas dalam tulisan ini yaitu pengalaman. Melalui tulisan ini, maka saya akan shering pengalaman bagi yang sempat membacanya, dan menjadi catatan bagi diri saya sendiri ketika saya membutuhkannya suatu waktu untuk saya ingat-ingat jikala saya khilaf.

Pengalaman yang akan saya bagikan adalah pengalaman saya ketika saya masih kelas 1 SMU, saat itu adalah hari dimana saya belajar Fisika, dan hari itu saya sedang ada tugas pekerjaan rumah dari guru Fisika saya, tetapi saya lupa membawa buku fisika saya dari rumah dan hal itu saya baru ingat ketika saya sudah ada di perjalanan dari rumah ke sekolah dan saya takut kalau beliau nanti akan memarahi saya, ternyata beliau tidak marah hanya menegur saja. Akhirnya, singkat cerita tugaspun di kumpul dan terjadilah percakapan singkat antara saya dan guru Fisika saya beliau mengatakan “ jadi nilai kamu untuk hari ini tidak ada”, dan akhirnya sejak saat itu saya berjanji pada diri saya kalau saya tidak akan lalai lagi kalau ada tugas yang saya peroleh dari guru.

Dari ilustrasi pengalaman pribadi saya di atas, maka saya akan meng ilustrasikan pengalaman bangsa Indonesia ketika mengalami penjajahan, olehnya itulah sehingga setiap tahun kita selalu memperingati beberapa hari-hari besar di Negara kita seperti hari kebangkitan nasional, hari pendidikan nasional, dan hari kemerdekaan Indonesia.

Hari-hari tersebut kita peringati dengan tujuan untuk mempelajari apa yang menjadi pengalaman pahit bangsa Indonesia di masa lampau sehingga kita memiliki harapan untuk lebih baik atau dalam bahasa inggris dikenal dengan Tomorrow will be better seperti seminar yang pernah penulis ikuti beberapa waktu yang lalu.

Selain belajar dari pengalaman masalalu bangsa Indonesia lewat hari besar, maka kita juga mempelajari pengalaman bangsa Indonesia di masa lalu lewat bukusejarah, museum, dan cerita dari para pejuang yang sekarang ini sudah lanjut usia dan masih bersama-sama dengan kita masyarakat yang termasuk generasi mudah.

Olehnya, belajar dari pengalaman adalah merupakan salah satu dari sekian media pembelajaran yang baik dalam life long education atau dikenal dengan nama pendidikan sepanjang hayat dan sangat cocok dengan sebuah pepata orang bijak yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang sangat baik, dan orang banyak yang sukses bukan hanya karena sekolah yang tinggi, menjadi orang kaya, dan lain-lain tetapi mereka sukses karena mereka memiliki begitu banyak pengalaman berharga.

Ingat, bahwa hari kemarin adalah masa lalu yang dapat di jadikan sebagai pelajaran, hari ini adalah ajang untuk melakukan perubahan, dan hari esok adalah penentu dari sebuah perubahan maka saya kembali teringat dengan istilah dari guru Geografi saya beliau berkata “ petik hasilnya!”, semoga tulisan ini dapat menjadi resep bagi diri saya secara pribadi dan yang sempat membacanya di manapun dan kapanpun dan semoga pengalaman yang kita alami baik yang pahit, maupun yang manis akan menjadikan kita untuk menjadi orang yang lebih baik kalau kita mendapatkan pengalaman yang baik maka pertahankanlah! Jika anda mendapatkan pengalaman pahit maka anda harus berubah untuk menjadi lebih baik di hari esok atau tomorrow will be beter.

Tidak ada komentar: