Oleh:Sujono sa’id
Al-hamdulillah, tadi sore saya telah memperoleh kepastian tentang kapan?, dan dimana? Pengumuman paket c di adakan dan akan di lihat. Kepastian ini saya peroleh tadi sore ketika saya menghubungi teman saya pia telephon, ia mengatakan bahwa besok pastimi pengumuman untuk ujian kita. Saat itu, saya merasa sangat gembira.
Mengapa saya sangat gembira?, karena saya berharap mudah-mudahan hanya sampai besok kelulusan saya tertunda, mudah-mudahan hanya sampai besok saya menyimpan seribu Tanya, dan mudah-mudahan besok saya akan memperoleh kebahagiaan saya meskipun sifatnya hanyalah sementara saja, karena masih ada jalan yang panjang. Lagi-lagi saya teringat akan statmen dari kanda Aulia blogger asal aceh.
Apa nakana kanda Aulia? Nakana ketika kita masih berada di masa awal dalam menjalankan suatu amanah atau hal-hal lain yang dipersamakan dengan itu, maka itu masih belum bisa ditentukan apa yang akan terjadi apakah kita akan bahagia?, sedih? Atau bagai mana?, dan bagaimana?. Oleh karena itu, janganlah kita menjadi orang yang bahagia karena tetapi jadilah orang yang bahagia meskipun yang artinya bahagia karena dapat sesuatu, dan bahagia meskipun ditimpah oleh sesuatu dalam dirinya.
Tapi, intinya saya saat ini lagi-lagi dalam keadaan optimis, karena saya telah memperoleh tanda-tanda ketika saya telah selesai mengikuti ulangan paket c, mudah-mudahan itu benarlah adanya, sebab ketika saya memperoleh tanda-tanda, tanda-tanda itu selalu menjadi sebuah kenyataan, saya tidak tahu apakah inilah kelebihan yang telah tuhan berikan, karena saya setiap melawan apa yang telah menjadi perasaan saya, saya selalu dihantui dengan perasaan tersebut, tetapi ini saya kira tidak mungkin terjadi tanpa pertolongan tuhan, dan campur tangan orang tua, serta bantuan teman.
Inilah janji Allah dalam al-quran, yang juga sangat relevan dengan konsep yang di ajarkan oleh guru saya indonesia’s happiness trainer yang mengatakan bahwa ketika kita memperoleh kenikmatan, maka tanyakan mengapa harus saya? Tetapi ketika memperoleh kesedihan, tanyakan apa yang akan tuhan berikan kepada kita?. Hal tersebut, sangat cocok dengan ajaran agama yang mengatakan bahwa ketika engkau dalam keadaan susah tidak mungkin kamu diberikan cobaan ketika kamu tidak mampu untuk menjalaninya.
Tetapi mudah-mudahan, besok saya lulus dan boleh mengikuti test di universitas, dan mudah-mudahan saya mampu untuk menjalani apa yang telah menjadi mekanisme dalam perkuliahan, karena saya sudah punya pengalaman saat saya masih SMU tiga tahun yang lalu, apalagi sekarang saya sebagai tunanetra telah memiliki kemajuan seperti dapat menggunakan labtob untuk menuliskan tugas-tugas saya di ruang kuliah.
Dan saya juga berharap agar kelulusan ini dapat membuat mama saya menjadi orang yang paling bahagia dan saya juga berharap agar masa depan saya dapat tercapai meskipun saya tidak sesukses siapa tetapi paling tidak saya mampu untuk hidup mandiri kelak, memperoleh kpekerjaan yang layak, dan mampu menikah dengan wanita idaman yang sekarang ini saya belum punya, tetapi saya tetap punya kreteria bahwa wanita idaman yang saya inginkan adalah seorang wanita yang memiliki intelegensi, memiliki kecerdasan emotional, dan memiliki kecerdasan spiritual. Yangmana saya maksudkan kecerdasan intelegensi seperti mampu ber bahasa inggris, latar belakangnya adalah IPA waktu SMU dulu, mampu menjadi motivator ketika saya gundah, dan dekat dengan tuhan, dan mampu untuk membimbing saya menjadi orang dekat pada tuhan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar