Oleh:Sujono sa’id
Kontest Lagaligo adalah ajang dimana teman-teman yang aktif menulis dib log seperti blogspot, wordpress, dan situs-situs yang tempat para penulis di dunia maya menuangkan tulisannya bertaruh untuk memeriahkan lomba ini. Kontest ini di ikuti oleh 20 orang peserta, salah satunya adalah blogger andalan saya yaitu kanda Wennyaulia.
Setiap peserta yang ikut dalam lomba ini harus memuat karya tentang budaya, dan memasang banner lagaligo dib log masing-masing. Saat itu, tepatnya pada tanggal 17 September, kanda Ahmad atau lebih akrab disapa kak made telah memasukkan blog saya sebagai peserta dalam kompetisi ini dengan terpasangnya banner lagaligo dib log saya.
Setelah kurang lebih sebulan saya menunggu, tepatnya pada tanggal 27 Oktober-2008, saya secara kebetulan mau membuka situs lagaligo dan wal-hasil saya menemukan pengumuman tentang siapa yang menjadi pemenang dalam contest ini, ternyata terpilih sekitar 3 orang yang masuk sebagai 3 nominasi terbaik yaitu kami ada 2 orang dari makassar dan seorang beautiful girl dari banyumas dan dinilai oleh 3 orang team juri.
Sore itu, setelah membaca pengumuman tersebut, sangat bahagia, karena saya tidak menyangka kalau karya tulis saya tentang budaya menjadi karya tulis terbaik, juri yang menilai adalah mas sawali, daeng arul, dan bang ahmad atau made. Mendengar kak made adalah salah satu dari 3 orang penilai, saya sempat berfikir kalau saya juara 2 karena nepotisme bukan karena profesionalisme, tetapi setelah saya mengkonfirmasi kepada kak made beliau mengatakan kalau penilaian tidak ada nepotisme.
Sebab katanya, daeng arul menilai di Palopo dan mas sawali menilai di tempat lain pula. Bahkan nanti setelah penilaian barulah diberitahukan kalau tulisan yang menjadi the second winner adalah tulisan yang dibuat oleh seorang Tunanetra. Tetapi kedua juri tersebut sempat tidak percaya dengan ucapan kak Made, tetapi kak made berusaha untuk meyakinkan ke duanya. Dari sini, saya menyimpulkan bahwa ternyata saya telah berhasil meraih sebuah prestasi yang ternyata harus saya pertahankan.
Wah! Tulisan tentang kesan saya dalam mengikuti contest ini sangat lambat saya tulis, karena saya sangat sibuk sekali pasca kegiatan tersebut mengurusi urusan sekolah, urusan tulisan, dan urusan lain-lain tetapi sangatlah saya bersyukur karena saya masih dapat menuliskan tentang kesan saya dalam mengikuti kegiatan ini sebagai ajang lomba.
Namun, dibalik kegembiraan saya, saya juga sangat bersedih, karena blog andalan saya tidak masuk dalam nominasi, padahal ketika saya membaca tulisan beliau yang berjudul upacara tunggul wulung saya sangat takut karena saya merasa bahwa tulisan beliau lebih bagus ketimbang tulisan yang saya buat ini apalagi dinilai dari isi tulisan.
Saya memilih menulis karya dengan memilih judul tulisan Potret budaya masyarakat Selayar, sebab menurut saya budaya selayar sangat menarik untuk saya kaji, tetapi bukan berarti budaya lain tidak menarik untuk dikaji tetapi saya tidak punya cukup waktu untuk meng explorasi budaya-budaya di tempat-tempat yang lain.
Tapi intinya, saya telah ikut serta dalam contest ini, tetapi orienttasi saya untuk ikut dalam contest ini adalah untuk meng efaluasi sejauh mana kemampuan saya dalam tulis-menulis, ternyata berdasarkan hasil penilaian, ternyata tulisan saya sudah layak untuk dibaca oleh public meskipun masih harus ditingkatkan lebih kea rah yang baik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar