Oleh:Sujono sa’id
Alhamdulillah, hari ini saya masih bisa updet, dan hari ini saya akan kembali untuk menuliskan apa yang telah menjadi kesan saya sebagai tunanetra yang kemudian menjadi seorang facebooker. Pertama-tama saya merasa gembira karena saya juga dapat mengoperasikan facebook paling tidak tidak ketinggalan dari teman-teman saya.
Dulu, pada saat saya baru pertama kali membuka facebook saya, saya hanya mampu untuk menulis komen di facebook, kemudian saya ternyata mampu untuk menulis di dinding. Ketika saya main facebook, saya sudah sangat merasa bahagia ketika saya memberi komentar pada dinding facebook yang berisi tulisan teman saya lalu dibalas.
Hal itu, bagi saya sangatlah menjadi sebuah kesyukuran, tetapi ada hal yang menjadi kendala bagi saya selaku tunanetra yang menjadi seorang facebooker kendala saya adalah ketika saya ingin meng add seseorang, saya harus memanggil seorang yang non tunanetra untuk membacakan kode-kode yang tertera.
Tetapi ketika saya mengkonferm seseorang saya merasa sangat kemudahan karena untuk mengkonfirm tidaklah menjadi hal yang susah-susah amat dalam menjalani dunia facebook. Untuk meng add anggota, saya juga lebih banyak memilih cewek, karena seorang cewek sangat inspiratif dalam menulis di dinding facebook.
Kesan saya tentang tulisan dari teman-teman yang sering menulis di facebook, menurut saya seperti orang yang nggak ada kerjaan, karena mereka nulisnya meskipun ngga’penting-penting amat ditulis juga. Saya sangat tertarik dengan gita gutawa, karena ia juga adalah teman saya lewat facebook, ia hanya menuliskan tentang apa yang akan menjadi kegiatannya seperti ketika tampil di dahsyat, atau lainnya.
Ada juga member saya yang sering menuliskan hadis di dalam dinding facebook saya ketika masuk waktu shalat, sehingga untuk membuat bahan ceramah ketika ada kesempatan, akan saya gunakan untuk ceramah karena untuk mencari bahan ceramah tidaklah susah karena dimana-mana saya sangat gampang untuk menemukannya.
Hambatan lain saya sebagai tunanetra, adalah tidak mampu untuk membaca isi jendela cheting karena tidak ddapat dibaca oleh jaws sebagai soft ware yang secara umum tunanetra gunakan untuk keperluan meng operasikan computer dan salah satunya adalah ketika sedang bermain facebook di dunia maya setiap hari dan setiap waktu.
Tentang member, saya punya member antara lain Gitagutawa, kemudian seorang teman saya Aulia susantri, kemudian saya juga punya member yaitu mba’rasmi ridjang sikati, dan masih banyak member yang lain, intinya jumlah member saya sudah sekitar 32 orang, tetapi setiap beberapa hari saya sering di add oleh beberapa cewek. Saya juga sangat heran dengan kondisi ini karena saya sadar kalau diri saya adalah sosok yang amat jelek, tetapi banyak juga cewek yang meng add saya semoga saja bukan karena kasihan.
Pernah, hal ini saya tuliskan di dinding facebook saya setelah saya tulis ternyata saya dikomentari oleh seorang member yang telah tahu betul kalau saya adalah seorang yang mati kiri dia hanya menjawab ngga’papa kalau muka jelek yang penting di facebook banyak ceweknya itu aja udah lumayan. Mendengar hal tersebut, saya tergelitik.
Inilah cerita yang saya dapat tuliskan melalui keyboard yang saya gunakan dalam menulis, dan saya menuliskan pengalaman ini pada saat dada saya sedang sakit-sakitnya, semoga allah memberikan kesembuhan ketika esok harinya. Saya selalu teringat akan janji allah bahwa ketika memperoleh ketidak senangan akan terganti dengan kesenangan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar