Oleh: Sujono sa’id
Hari ini, tanggal 13-6-2009, pukul 08.00, saya berkunjung ke sekolah, ketika saya tiba di sekolah, saya langsung bertemu dengan teman-teman saya. Setelah bertemu dengan teman-teman saya, saya memperoleh informasi kalau pengumuman di tunda lagi.
Saya dan beberapa teman sangat merasa kecewa, karena pihak sekolah meminta agar semua siswa kelas tiga baik IPA maupun IPS untuk berkunjung ke sekolah, sesampai di sekolah saya sempat menjumpai pak hasan seorang guru BK yang kerjaannya setiap hari nyuruh siswa untuk jalan jongkok setiap siswa terlambat ke sekolah.
Selama kurang lebih sebulan saya tidak ke sekolah, saya langsung melepaskan kerinduan saya kepada teman-teman saya dan teman cewak saya yang kini sudah jadi pacar orang lain, aduh! Sungguh kasihan deh saya karena belum dapat bagian.
Selain itu, saya sempat menanyakan kepada teman saya bagaimana system penilaian dalam ujian nasional kelak? Salah seorang teman saya menjawab bahwa nilai-nilai yang ada akan di akumulasi. Ternyata apa yang dikatakan oleh Evi saat saya hubungi lewat telephon benarlah adanya karena dia juga sempat mengatakan kalau nilai-nilai kelulusan di akumulasi, makanya lanjut Evi kita sering mendengar bapak/dan ibu guru selalu mengirimkan nilai-nilai yang ada ke dinas pendidikan sebagai bahan pertimbangan. Teman saya melanjutkan bahwa kita tidak usah bersedih, karena kita sudah pasti lulus, kalau ada yang kamu rasa tidak memuaskan maka jangan kecewa.
Ya!, apa yang di katakan oleh Evi sangatlah benar, karena ada beberapa guru di sekolah saya juga sering-sering mengirimkan nilai-nilai siswanya ke dinas pendidikan kota makassar, makanya sekarang sudah tidak ada lagi sistim remedial jangankan remedial mengulangpun sudah tidak ada lagi, karena nilai dari dinaslah yang akan di akumulasi ke dalam buku raport yang akan dibagi kepada kita nantinya.
Penyebab di tundanya pengumuman adalah ditunggunya beberapa kabupaten yang memiliki masalah teknis dalam pelaksanaan ujian seperti soal yang bocor, kalau saya fakir-fikir, soal yang bocor kok harus di uji ulangsih? Bukannya di temple aja? Ban yang bocor aja ditempel apa bedanya dengan soal yang bocor tadi?.
Tapi intinya saya berharap lulus kalau pengumuman nanti supaya saya bisa ngelamar anak orang pasca kuliah bukan ngelamar anak kerbau. Setelah pukul satu siang, saya langsung menerima sekian ribu SMS yang masuk ke ponsel saya untung setelah say abaca langsung saya hapus kalau tidak bisa-bisa HP saya hang.
Rata-rata SMS tersebut menanyakan kapansi pengumuman?, gimana apa udah lulus?, dan lain sebagainya. Saya menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban bahwa pengumuman ditunda dan ditunda lagi entah sampai kapan. Ada teman saya sempat berkelakar kalau pengumuman di tunda sampai tahun depan, saya bilang cocoklah! Kalau pengumuman ditunda sampai tahun depan karena tahun depan masih ada yang uan.
Kalau masih ada yang uan, saya berharap bukanlah saya dan teman-teman saya, tetapi kelas tiga yang baru naik tahun inilah yang uan bukan main, kita sudah berusaha selama tiga tahun, kok harus uan tahun depan? Kasian dong kita. Kalau presiden yang harus nambah kesempatan kan wajarbanget, karena banyak waktu banyak kesempatan tetapi kalau saya yang harus ngulang selama setahun kapan kuliahnya atukang?. Saya juga sempat menanggapi statemen dari teman saya bahwa prediksi sekian orang tidak lulus, saya bilang biar berapa yang penting bukan saya nggak masalahla itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar