Oleh:Sujono sa’id
Kita tahu bahwa kehidupan kita sehari-hari tidak pernah lepas dengan komunikasi entah itu dengan sesama manusia ataupun antara manusia dengan rabnya. Tapi yang akan saya bahas hari ini adalah komunikasi antara sesama manusia dengan bidang yang digeluti masing-masing untuk memenuhi kebutuhannya masing masing seperti komunikasi antara ibu dengan anak, ustaz dengan santrinya, murit dengan guru, dan bidang-bidang lainnya untuk pemenuhan kebutuhan kita bersama dalam kehidupan ini.
Dengan adanya komunikasi antara keduanya, maka setiap orang akan mampu untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing tentu dengan siapa yang dihadapi, apa yang menjadi tujuan kita untuk menjalin komunikasi dengan objek yang dituju, serta bagaimana cara kita serta bahasa yang digunakan agar komunikasi tersambung.
Yang pertama akan saya bahas adalah komunikasi antara sang ibu dan anaknya. Seorang ibu harus mampu memenuhi apa yang menjadi aspirasi dari anaknya, tetapi ketika ada aspirasi dari sang anak yang akan membahayakan diri sang anak, atau tidak dapat dipenuhi karena sesuatu hal entah karena keuangan, usia, atau lain sebagainya, maka dapat dilakukan sebuah komunikasi yang baik dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh sang anak, serta diterima oleh akal sehat sang anak, dan anakpun tidak tersinggung. Untuk itulah kita juga harus pandai-pandai untuk menjangkau pikiran anak.
Komunikasi antara murid dan guru, ustaz dan santri, atau student and teacher, adalah komunikasi dimana pada saat-saat tertentu, seorang guru juga harus menjadi teman bagi siswanya, teacher bagi studentnya, ustaz bagi santrinya dan lain sebagainya. Tapi, ada pula dalam waktu-waktu tertentu, mereka tidak boleh menjatuhkan wibawanya sendiri, dan seorang guru, ustaz atau teacher, harus juga memiliki wawasan yang luas bukan hanya mengenai disiplin ilmu yang ia tekuni tetapi juga tentang disiplin ilmu lain seperti ilmu motivasi, emotional intelegens, dan kecerdasan lain untuk menjadi supporting dalam menjalankan tugasnya dalam ber interaksi dengan objeknya.
Masih menyangkut komunikasi, saya juga akan mencoba menjelaskan tentang media komunikasi, ada dua media komunikasi secara garis besar yaitu lisan dan tulisan. Lisan saja masih kurang cukup waktunya kalau saya utarakan sekarang karena medianya juga masih banyak seperti HP, Radio, dan Televisi. Sedangkan media tertulis terbagi lagi atas SMS melalui HP, sedangkan di internet lebih banyak lagi seperti YM (Yahoo masanger), facebook, Friendster, dan masih banyak lagi. Tetapi saya tidak akan membahasnya, tetapi saya akan membahas bagaimana menuliskan pesan yang dapat dimengerti oleh siapa yang membaca apa yang kita tulis dalam membuat sebuah instruksi, berbagi, mengkritik, dan komunikasi dalam bentuk lain lewat tulisan seperti aertikel, berita, feature, essai, atau karya-karya tulis lain yang kita akan sajikan.
Ketika kita ingin menulis artikel di majallah dinding sekolah, blog yang visitor’snya adalah anak sekolah, tentu bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang digunakan di dunia mereka, serta istilah yang dapat dimengerti oleh mereka, terkecuali bagi pelajar yang sudah berada di jenjang menengah atas seperti SMP dan SMA. Tetapi, untuk SMP dan SMU, kita harus menggunakan bahasa-bahasa ABG atau bahasa gaul. Tetapi, dalam menyampaikan pesan kita, kita juga tidak lupa untuk memperhatikan norma-norma yang berlaku dan telah diatur dalam perundang-undangan Negara kita.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar