Sabtu, 13 September 2008

Mata sebagai alat optic alami Oleh:Sujono sa’id

Mata adalah salah satu indera yang merupakan nikmat tuhan yang patut kita syukuri, sebab mata termasuk kedalam kebutuhan yang paling fital diantara kebutuhan fital lainnya. Meskipun dalam ilmu Ekonomi kita membutuhkan kebutuhan fital seperti rumah, dan pakaian.
Dengan adanya mata sebagai kebutuhan fital, maka kebutuhan fital lainnya bisa terpenuhi contohnya dengan adanya mata kita bisa bekerja untuk mencari makanan tentu dengan cara bekerja untuk mencari uang, kemudian membeli, dan mengolahnya menjadi makanan yang kita makan agar setiap aktifitas yang kita lakukan bisa berjalan dengan baik dan kita mampu untuk bertahan hidup.
Dengan mata kita mampu melihat benda yang betul-betul murni maksudnya dengan mata kita bisa melihat benda dalam keadaan utuh dan tidak berubah wujud, tidak seperti alat optic lainnya sebut saja mikroskop, benda yang kecil dapat berubah menjadi besar, Kaca mata membuat penglihatan kita menjadi terang, teropong bisa membantu kita untuk menemukan benda-benda lain seperti Asteroit dan planetoid, tetapi bukan berarti kita tidak membutuhkan alat-alat optic tersebut selain mata.
Alat optic yang ada selain mata juga sangat kita butuhkan dalam melakukan kegiatan lain contohnya seorang ahli Biologi dalam mengamati firus di laboratorium tentu ia tidak akan mampu untuk mempergunakan mata yang merupakan alat optic alami melihat firus-firus yang akan ia amati sebab mata mempunyai keterbatasan untuk melihat hal yang sangat kecil.
Orang bermata normalpun yang dikatakan mampu melihat mulai dari jarak jauh sampai jarak dekatpun bahkan tanpa alat optic lainpun bisa memasukkan benang kedalam lubang jarum yang ukurannya berskala kecil pastilah tidak akan mampu melihat firus yang lebih kecil daripada lubang jarum.
Sehingga pada saat-saat seperti itulah kita harus mempergunakan alat optic buatan seperti mikroskop. Selain mikroskop, kita juga menggunakan alat optic lainnya seperti Teropong alat ini digunakan oleh orang-orang yang ber profesi sebagai Astronot dan alat ini juga digunakan untuk menentukan jatuhnya satu Syawal, dan satu Ramadhan.
Lub, digunakan untuk memperbesar bacaan, alat ini digunakan untuk membaca tulisan yang diperbesar. Pengguna alat ini adalah orang yang memiliki kelainan pada matanya sehingga ia harus membaca dengan menggunakan alat ini.
Betul-betul merupakan suatu kesyukuran bagi kita sebab kita telah memperoleh nikmat dari Allah sebab sebuah mata haruslah disyukuri, cobalah tengok bagai mana jadinya jika kita mempunyai mata tetapi tidak berfungsi? Sehingga mata yang telah kita miliki harus dijaga sehingga ada beberapa hal yang ingin penulis sampaikan dalam tulisan akhir antara lain jangan membaca di tempat yang lampunya redup, dan janganlah menbaca sambil berbaring.
Semakin yakinlah kita seharusnya akan kebesaran dan kekuasaan tuhan sebab dengan izinnya juala sehingga ada saja hamba-hambanya yang diberikan kemampuan berfikir untuk menyediakan alat optic buatan yang nbisa menjadi penunjang dalam kehidupan kita, sebab dengan adanya alat optic kita dapat melakukan berbagai aktifitas yang membutuhkan penglihatan atau yang lebih ngetren dengan istilah Fisual.

Tidak ada komentar: