Kamis, 15 Juli 2010

Listrik dan Perubahan Sosial

Oleh:Sujono Sa’id

Berawal darikeinginan untuk mengangkat suatufakta tentang sebuah kondisi yangterjadi dikampung halamansaya tepatnya di Dusun Tongke-tongke Desa Loa Kecamatan Bontosikuyu Selayar tentang kondisi social sebelum dan setelah listrik sebagai media penerangan masuk kesana, maka saya memilih judul diatas untuk sayaangkat dalam tulisan ini yang tentusaja berdasarkan sebuah penilaian saya selaku masyarakatbiasa. Namun, sebelum saya berbicara tentang listrikdan social, maka saya akan terlebihdahulu mengangkat manfaat listrik, yang kemudian akan dijelaskan lebihdalam manfaatnya ditinjau darisegi perubahan social dilokasi yangsayamaksud.
Dengankeberadaan listrik, maka kita dan seluruh masyarakat dunia dapat merasakan banyak manfaat. Darisegi produktifitas kerja diberbagaibidang seperti industrialisasi, pekerjaan kantor utamanya yangberurusan dengan administrasidandata, serta komunikasi dengan menggunakan alat elektronik akan sangatmendukung produktivitaskita dalam duniakerja pada berbagai bidang yang kita geluti.
Selainitu, darisegi informasi kita dapat memperoleh informasi secara cepat dan akurat karena dengan listrik, maka kita dapatmenikmati siaranradio yang menyajikan berbagai informasi yang kita butuhkan dalam kehidupan kita sehari-hari yang kita inginkan, Darisegi komunikasi lain misalnya darisegi pesan yang ingindisampaikan, maka kita dapat menggunakan internet untuk mengirim surat elektronik dengan menggunakan email saat kita membutuhkannya disaat-saat seperti sekarang ini.
Selainitu, listrik juga dapat mempercepat pekerjaan rumah kita karena pekerjaan rumah yangseringkita lakukan sekarang sudah lebihbanyak dilakukan dengan menggunakan mesin yang tentu saja digerakkan dengan menggunakan energi listrik. Namun dari semua kondisi yang terjadi, maka dapat juga memberikan dampak negative, dampak negative yang akan muncul dalam dirikita adalah satu kata saja yaitu malas.
Yang menjadi penyebab kemalasan tersebut antaralain adalah selalu menjadikan manfaat listrik tersebut sebagai alas an bahwa listrik ternyata memudahkan kita daripada menggunakan kerja manual padahal bagi setiap orang masih dapat menggunakan tenagalain dalam menyelesaikan pekerjaannya sebagaicontoh, dalam sebuah organisasi, kita telah mempunyai sebuah buku yang telah diformat dengan kolom-kolom yang lengkap, tapi kemudahan yang diberikan itulah yang membuat kita malas mengisi buku tersebut dan membiarkannya dalam keadaan kosong karena kita lebih sering mengatakan bahwa harigini masih mau nulistangan, itulah salahsatu contoh yang menimbulkan sebuah kemalasan yang kemudian muncul dalam diri kita dalam melaksanakan pekerjaan.
Jadi, bagaimana yang terjadi apabila computer yang kita miliki dikantor kita rusak, sementara data penting yang tersimpan didalamnya sudah tidak dapat di print aut dan sudah detline pula, jadi dapat dikatakan bahwa keberadaan listrik juga dapat menjadi pisau bermata dua bagikita khusus dalam hal pengerjaan administrasi secara instan. Mengapa disebut listrik sebagai pisau bermatadua? Karena listrik juga takubahnya dengan produklain yang memiliki dampak positif sekaligus dampak negative bagi penggunanya serta siapa saja yang memiliki sangkutan dengan eksistensi listrik sebagai energi yang paling sering digunakan dalam hamper semua aspek kehidupan dan penghidupankita selaku masyarakat biasa dalam kehidupan bermasyarakat ditempatkita.

Saya akan lebih mempertajamlagi pembahasan saya dengan langsung saja menggambarkan ilustrasi mengenai potret kondisi social yang terjadi di kampung saya sebelum dan setelah listrik masuk ke kampung saya meskipun masih dengan menggunakan mesin Deasel. Listrik masuk ke kampung saya padatahun 90-an, dan dengan masuknya listrik disana alat elektronikpun dengan fungsi yang beragam sudah mulai dapat dijangkau oleh masyarakat mulai mereka-mereka yang berpenghasilan rendah sampai dengan mereka-mereka yang berpenghasilan tinggi telah dapat terjangkau.
Misalnya TV, dulu, TV masih tergolong barang langkah karena sebelum Listrik masuk, kebanyakan TV masih menggunakan Aki, sehingga kebanyakan dari masyarakat lebih sering memenuhi kebutuhan informasi mereka dengan menonton dirumah tetangga yang kebetulan mempunyai TV meskipun hanya masih menggunakan aki.
Namun, dampak positif yang kita temui masyarakat lebih mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, dan kepedulian tinggi terhadap sesama. Tapi setelah Tv dan listrik masuk maka masyarakatpun berbondong-bondong membeli Tv dirumah masing-masing dan apa yang terjadi?, kebersamaan sedikit-demi sedikit sudah mulai terkikis.
Selain TV, sebuah produk yang juga bagian besar dari Tv yaitu VCD, juga mulai digandrungi oleh masyarakat sekitar yang kemudian dilengkapi dengan speaker besar sehingga setiap rumah setiap malam dapat memutar lagu-lagu faforit mereka dengan suara yang besar pula, bahkan lebih dari satu keluarga yang memiliki produk tersebut, jadi apabila mereka membunyikan lagu-lagu mereka dirumah masing-masing, maka akan memberikan negative infek yaitu mengganggu ketentraman bagi mereka-mereka yang ingin ber istirahat. Jadi, dari ilustrasi ini, dapat disimpulkan bahwa ketika TV masih tergolong barang langkah, maka masyarakat mengedepankan kebersamaan, tapi setelah TV dan listrik masuk maka kondisi sosialpun sudah mulai mengalami perubahan dari tingginya rasa kebersamaan kemudian berubah menjadi sebuah sifat individualisme dan kompetisi yang mereka lebih kedepankan dalam bermasyarakat yang sudah terjadi sejak listrik masuk sampai teknologi berkembang.
Ya!, itu masih menggunakan listrik yang digerakkan oleh mesin deasel, apajadinya jika listrik yang masuk di Dusun Tongke-tongke yang merupakan kampung halaman saya sudah digerakkan oleh Perusahan Listrik Negara? PLN, pasti produklain yang menggunakan listrik sudah dapat dibeli oleh masyarakat, maka tentu akan membuat kondisi social masyarakat takubahnya dengan kondisi social masyarakat yang bersifat genselschap atau kondisi masyarakat yang lebih mengedepankan individualisme.
Baru TV aja sudah sombong, gimana kalau udah pake Rise kooker, kulkas, dan peralatan elektronik lainnya?. Saya rasa untuk melengkapi maksud dari pertanyaan saya tentang apajadinya jika sudah pake rice kooker? Tentu saya akan menjelaskan kondisi listrik di kampung halaman saya. Listrik mulai menyala sejak jam 6 sore sampai jam 11 malam, jadi kebanyakan masyarakat lebih sering menonton TV kalau malam. Tapi seandainya listrik sudah dapat dinikmati disiang hari, maka pasti masyarakat akan melengkapi rumah mereka dengan kulkas, rice kooker, dan lain sebagainya. Jadi, akan menambah dampak negative dari keberadaan listrik ditinjau dari kondisi social di kampung saya. Kondisi social yang terjadi misalnya menjadi factor menurunnya pendapatan dari para pebisnis esbatu, karena masyarakat telah mempunyai kulkas, dari segi interaksi sudah menurunkan kebersamaan masyarakat dan meningkatkan sikap individualisme, dari segi potensi alam kayu akan berali fungsi karena masyarakat sudah tidak menggunakan kayubakar lagi tapi sudah lebih banyak menggunakan rice kooker.
Dari kasus diatas, maka dapat disimpulkan bahwa listrik akan memberikan positif infact atau dampak positif bagi masyarakat apabila pemikiran mereka tidak berubah yang tentu akan menjadi pendorong berubahnya pula perilaku masyarakat. Tapi kehadiran listrik akan memberikan efek yang buruk bagi masyarakat apabila mereka selalu mengikuti fikiran mereka yang tentu saja membawa kemajuan tapi disalah artikan.

Rabu, 14 Juli 2010

Kalau demo Yang terasa sajalah tuntutannya

Oleh:Sujono sa'id

Ya!, akhir-akhir ini sebelum libur akademik, kita sering menemukan banyak demo mulai dari kasus bank senturi sampai keyang lain-lain. Saya tidaktahu, kenapa masyarakat cepat mendemo kalau ada kasus besar? bagi saya, tidaklah masalah kalau ada masyarakat ataupun mahasiswa yang mau demo asalkan tuntutannya tidak sertamerta menuntut dengan cara yang keras dan menghujat, apalagi kalau kita hanya menonton hanya lewat TV saja, karena bagi saya kasus bank senturi tidak terlalu memberikan evek negatif bagi kita selaku masyarakat umum. Sehingga, kalau kita turun aksi paling tidak kita meminta pansus senturi semisal untuk mengungkap kasus tersebut dan meminta pelakunya untuk bertanggung jawab, bukan malah menghakimi sampai menginjak-injak foto orang-orang tertentu yang sebenarnya secara hukum kita harus gunakan asas presension of inonsen, Tapi kalau demo yang betul-betul masyarakat mampu merasakan dampak negatifnya seperti pemadaman bergilir, uang kuliah yang naik, atau kebijakan yang dampaknya betul-betul terasa bolelah kita berdemo dengan menuntut dan menggunakan cara yang keras pula. Demonstrasi juga haruslah dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku seperti meminta izin dari pihak yang berwajib kok tidak ada pihak yang bersunnah?, pihak yang ber muba?, pihak yang ber bid'ah?, atau pihak yang berdosa hehehehe yang ada cuma pihak yang berwajib saja hihihihi wkwkwk kalau munculki fikiran gilaku, tapi yang terpenting, kita berdemo dengan cara yang elegan, dan tetap mengedepankan etika dan yanglain yang perlu kita kedepankan.

Minggu, 11 Juli 2010

Saya dan kegiatan nonton bareng

Oleh:Sujono sa'id


Ya!, hari ini saya akan menuliskan tentang nonton bareng dan saya. Sebenarnyasih, saya tidak terlalu suka dengan pertandingan bola, tapi kok kalau diajak nonton bareng, saya juga mau, karena saya mendapatkan suasana yangberbeda, bagisaya, nonton bareng yang sayacari hanyalah kebersamaannya saja selain itu, kadang-kadang karena saya juga manusia biasa saya juga kadang-kadang cari yang namanya cake on the table. tapi kalau masalah cake on the table itu urusan nomor2 yangpenting esensi dari nonton bareng bagisaya adalah menikmati suasana yang tidak biasanya. Terkadang saat nonton bareng, kalau yanglainnya, mempunyai idola yang bertanding, kalau saya lain dari yanglain karena saya tidak punya idola yang gol saya teriaki gol, yang tidak menang saya tidak sakit hati, tapi ketika saya membuka facebook saya, saya malahan menemukan banyak facebookers yang menulis tentang dukjungan mereka kepada idola mereka masing-masing. Sayarasa itulah yang terpenting dalam tulisan ini tentang dirisaya dan esensi yang dapat saya peroleh ketika saya ikut-ikutan saat nonton bareng, karena yang terpenting adalah indahnya sebuah kebersamaan yang kita pupuk.

Sabtu, 10 Juli 2010

Tentang jati diri dan budayaku

Oleh:Sujono Sa'id

Tulisan ini saya buat, terinspirasi atas sebuah artikel yang saya baca di panyingkul.com yang membahas tentang bentrokan antara budaya Bugis dan budaya Jawa. Setelah saya amati seperti apa perbedaan antara budaya masyarakat bugis dan masyarakat Jawa serta dampak negatif dan positif yang akan dimunculkan, dan hal-hal lain yang dipersamakan dengan itu. Sayapun sempat merenung, setelah merenung beberapasaat sayapun menarik sebuah kesimpulan bahwa saya ternyata menggunakan budaya bugis, untuk hal tertentu dan budaya jawa juga saya gunakan untuk hal-hal tertentu pula. Selain itu, saya juga akan berbicara tentang hal-hal lain yang ada dalam dirisaya mulai dari idologi sampai prinsip-prinsip serta darimana saya menemukan dan belajar untuk menanamkan sebuah prinsip dalam dirisaya serta membudayakan sebuah budaya dari sebuah prinsip. Saya tidak akan berlama-lama dalam mukaddimah dan akan langsung saja saya akan membahasnya satupersatu. Orang jawa dalam berkomunikasi memiliki cirikhas yaitu tidak mau melukai perasaan oranglain, tidak to the point dalam menyampaikan sesuatu, tapi bagi yang memiliki kepekaan dan kemampuan untuk menerima pesan-pesan yang mereka terima pastilah akan mengerti akan maksud yang disampaikan oleh orang jawa. Saya juga ternyata menganut budaya tersebut dalam menyampaikan sebuah komunikasi, sehingga saya juga termasuk sosok yang tidak tega melukai oranglain. Selain itu, saya juga punya pertimbangan lain seperti konsekwensi yang apabila haltersebut saya lakukan maka akan memberikan dampak negatif bagi saya. Dan, saya juga ketika saya melukai perasaan oranglain, maka saya akan merugikan diri sendiri, karena terkadang konsekwensinya saya akan memperoleh respon yang akan menyebabkan seseorang akan memberikan sentuhan fisik atau istilah dari adiksaya adalah "biasa terjadi pemukulan itu. Itulah sehingga saya tidak mau to the poin dalam berkomunikasi utamanya dalam mengkritik langsung tepat sasaran, karena saya tidak mau dan juga tidak punya daya apabila saya memperoleh sentuhan fisik. Selain itu, dalam hal ideologi, saya adalah sosok yang menganut prinsip dari Andriewongso yang selalu mengatakan Succes is my right, tomorrow will be better, dan lain sebagainya. Selainitu, saya juga dalam menjalankan ajaran agama selalu berpedoman pada qur-an dan hadits shahi serta menghindari hal-hal yang sifatnya bid'ah tapi tidak mempersoalkan urusan dunia. Semisal dalam melaksanakan shalat, saya selalu mensirkan basmala, tapi kalau ada sebuah kepanitiaan yang melaksanakan peringatan seperti maulid, isra'mi'raj, tidak saya persoalkan, karena yang mereka lakukan adalah memanggil tokoh agama untuk memberikan wejangan-wejangan tentang essensi shalat 5waktu yang diterima oleh nabiullah muhammad sallallahualaihiwassalllam., Saya adalah orang yang selalu mencoba untuk berfikir bijak sesuai dengan ilmusaya, semisal ketika saya mengajak seseorang untuk melaksanakan sebuah missi yang akan saya emban, tapi ternyata orang itu tidak mampu membantu saya karena alasannya tidakjelas, maka ia harus saya dengarkan dulu. Saya tidak langsung men judge seseorang tapi kita lihat logis atau tidak, kemudian kita beridia jawaban yang bijak sesuai dengan kondisi saat fisi saya belum tercapai, padahal saya juga tidak senang, tapi dengan perasaan tidak senang yang saya miliki dapat berubah ketika saya mengucapkan kata-kata yang menjadi jawaban saya, karena saya menggunakan lisan untuk berucap dan hati untuk menanamkan dalam-dalam. Sehingga, akibatnya saya yang tadinya menyimpan dan berusaha untuk menyembunyikan ketidak senangan saya, langsung berubah dan ketidak senangan saya tidak hanya tersembunyi, tapi turut hilang ditelan oleh kata-katabijak yang saya ucapkan dengan lisan dan saya tanamkan dalam hatisaya. Ketika saya diperhadapkan dengan sebuah atau sesuatu hal yang tidak sesuai dengan hati nuranisaya, saya selalu mencoba untuk membicarakannya dengan hati, dan kemudian juga mengedapankan perasaan saya dan mencoba menjaga semaksimal mungkin apa-apa yang menjadi respon buruk dari orangtua saya selaku lawan bicara. Tapi kalau mereka tidak berubah dan saya juga masih belum menemukan titik temu, maka sayapun akhirnya naik darah dan terpaku oleh emosi yang memuncak, Itulah hal-hal yang terjadi dalam dirisaya yang telah sayatuliskan saatini.

Jumat, 09 Juli 2010

Mana lebih penting? belajar komputer atau facebook

Oleh:Sujono Sa'id

Ya!Hari ini saya akan cerita tentang sebahagian besar teman-teman tunanetra yang sekarang ini masih tinggal di yapti maupun yang sekarang ini sudah berada diluar Yapti. Banyak orang yang tau menggunakan facebook tapi mereka tidaktahu menggunakan officeword, itu semua hanyakarena facebook yang menurut mereka sebagai hal yang penting. Padahal bagi saya, facebook akan kita ketahui secara alami kalau kita mampu untuk bermain komputer, karena ketika kita tidak menguasai program komputer dan juga tombol-tombol khuruf dan juga tombol-tombol keyboard maka kalau langsung mau main facebook kayaknya sangat ribet, ngga'tau mau ngajarnya mulai darimana pasti membingungkan. Tapi itulah realita yang terjadi dalam kehidupan kita bukan hanya teman-teman tunanetra, tapi juga bagi yang awas. Sebenarnya, bagisaya internet secaraumum yang terpenting untuk dipelajari, karena disana banyak tulisan-tulisan yang sifatnya informatif kalau di facebook, sangatjarang kita temui tulisan yang memiliki unsur edukasi dan juga informatif dan saya rasa informatifsih tapi info yang mereka berikan sangat tidak telalu penting untuk disampaikan kepada siapapun.
Kalau di internet, kita dapat menemukan hal-hal yang bukan hanya bersifat informatif tapi juga mendidik bagi pembaca yang mau untuk mengaplikasikan apa yang mereka temui dalam kehidupan mereka dimanapun dan kapanpun. Sayarasa itulah tulisan yang juga merupakan kerisauan saya terhadap teman-teman tunanetra yang sebenarnya telah melakukan langkah yang menurut saya sangatlah salah besar adanya. karena telah berada pada jalan yang salah dan saya hanya mampu untuk berharap agar kembali pada jalan yang benar, dan menyadari bahwa facebook bukanlah media yang memiliki nilai education penuh tapi cuma merupakan media sosial networking dan entertainmen.

Kamis, 08 Juli 2010

Penyandangcacat dan bantuan langsungtunai

Oleh:Sujono Sa'id

Judul ini, berawal dari sebuah status yang ditulis oleh Ahmadmaulana agung salahseorang pekerjasosial yang pernah aktif dipertuni sekitar satutahun yanglalu. Dalam statusnya beliau mungkin menerima sebuah berita yangmengatakan bahwa parapenyandangcacat memperoleh BLT yang akhirnya menuai komentar dari para member yang secarakebetulan berteman dengan kanda Ahmadmaulana agung yang lebih akrab disapa Made. Ada yangberkomentar bahwa mereka juga butuh uang, adajuga yang berkomentar bahwa bersyukurlah menjadi penyandangcacat, tapi saya justeru ingin mengatakan bahwa pemberian BLT kepada parapenyandangcacat itu merupakan sebuah penghinaan. Bagi kami penyandangcacat, yangkami butuhkan adalah lapangankerja, pendidikan yang tidak hanya dapatdiperoleh di SLB, tapi juga dapatdiperoleh diberbagai satuan pendidikan sesuai dengan undang-undang no4 tahun 1997 pada pasal 6 ayat 3 tentang hak-hak para penyandangcacat. Sekarang ini, seandainya bukan para penyandangcacat yang sering aktif untuk bernyanyi, maka mereka belum tentu memperoleh sedikitpun ruang untuk melaksanakan hak-hak mereka sebagai warga negara untuk memperoleh kehidupan yanglayak sesuai dengan pembukaan UUD tahun 1945 yang mengatur bahwa setiap warganegara memperoleh hak untuk memperoleh penghidupan yang layak. Saya rasa lainlagi halnya apabila ketika mereka-mereka yang sudah tua atau sudah tidaklagi mampu untuk mencari nafkah sendiri, itu lain lagi ceritanya.
Hal itulah yang dikatakan oleh seorang komentator di facebook yang mengatakan bahwa sekali-kali dikasi pancing jangan dikasi ikan artinya sekali-kali dikasi skil bukan dikasi uang untuk membuat mereka malas untuk berusaha dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Sayakira, BLT hanyalah bentuk rasakasihan penentu kebijakan, sedangkan pemenyuhan hak adalah salahsatu bentuk kesadaran pemerintah akan hukum dan juga bentuk kesadaran pemerintah akan hak-hak yang menjadi kewajiban atas pemerintah.

Rabu, 07 Juli 2010

Tulisan Status facebook

Oleh:Sujono sa'id

Ya! hari ini saya akan menulis tentang respon saya terhadap teman-teman facebookers yang sering meng apdet status mereka, ada banyak hal yang sebenarnya menurut saya sangat tidak berguna mereka tulis juga. Saya tidaktahu apakah karena facebook adalah media yang hanyamerupakan tempat untuk membuat karyamini atau karena tidak adabahan yang akan merekatulis sehingga terjadilah hal-hal yang demikian? kita tidaktahu.
Yang sering mereka tulis misalnya makan dulua, ol sambil masak, atau yanglain sebagainya. Bagi saya sangatlah tidak masalah, karena sebenarnya ada nilai positifnya yang dapat kita ambil karena memberitahukan kepada setiap yangmembaca isi dari dinding mereka. Selainitu, adajuga yang mempergunakan media membuat tulisan mini ini untuk hanya sekedar menyampaikan jadwal kegiatan mereka misalnya seorang trayner yang menyampaikan informasi singkat tentang kegiatan trayning yang akan mereka lakukan.
Tapi, dampak negatifnya bagisaya adalah mereka terlalu over dalam menuangkan segalanya kedalam facebook mereka karena hampir semua yang sebenarnya yang tidak seharusnya menjadi sebuah diceritakan karena itu adalah prevasi juga diceritakan juga. sehingga sudah tidak adalagi rahasia-rahasiaan lagi semisal harusnya kita tidak usa menulis kalau mau buang airbesar alias boker, toh mereka tulisjuga.
Ya!, tapi selain mengenai keluhan-keluhan singkat yang mereka tuliskan mereka juga lengkapi dengan expresimereka ketika mereka mengeluarkan airmata dengan meng expresikan dalam bentuk bunyi suara hidung semisal seseorang ingin mengatakan difacebook dengan mengucapkan hiks...hiks...hiks..., semisal ketika kita ibngin meng expresikan kalau kita tersenyum maka cukuplah kita menuliskan :).
Jadi, seperti itulah yang dapat saya tuliskan dalam blog ini tadi saya sempat tidak dapat ide dalam menulis tetapi al-hamdulillah, sayapun memperoleh idetersebut yang ternyata selama ini telah saya simpan-simpan. Terimakasih karena ada facebook yang menjadi media informasi minibagi kita semua. Facebook, bagisaya adalah sesuatu yang merupakan sebuah kebutuhan, karena bagisaya sependek apapun tulisan kita, maka tetaplah ia adalah sebuah tulisan, dan dalam facebook ketika kita berhasil membuat orang berkomentar akan isi dari statuskita, maka dapatlah kita dinyatakan sebagai sosok yang berhasil dalam menulis, sehingga kita akan menjadisosok yang sangat berguna bagi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan dan penghidupan di duniaini.

Selasa, 06 Juli 2010

Urusan Akademik

Oleh:Sujono sa'id

Hariini, sekitar pukul 8 lewat, saya dengan seorang Relawan sertamerta menuju kampus tercinta untuk memenuhi hajatsaya. Relawan yangmenemanisaya ini merupakan salahsatu mahasiswi universitas indonesiatimur jurusan Farmasi. Dia masih mengikuti ujian final sedangkan saya tinggal mengurus KRS. Setelah tiba dikampus, saya menemani dia terlebih dahulu menuju kampusnya, setelah itu, sayapun menuju Fakultas hukum untuk mengambil blangko KRS yang masihkosong. Setelahitu, saya membawanya ke kampus 2 yangmerupakan tempat relawan yangmendampingi saya untuk mengisi KRS yang akan sayaprogram kedepan.
Setelah semuanya di isi, sayapun menuju Fakultas kembali untuk membubuhi stenpel dari pihak fakultas. Setelah itu, sayapun didampingi menuju Badan administrasi kampus. Sesampainya disana, sayapun harus menunggu selama beberapa jam. Setelah itu, karena saya ingin meng antisipasi kalau-kalau nanti saya dipersulit oleh Badan administrasi kampus, maka sayapun menuju rumah kos saya. Sesampainya disana, sayapun tidak dapat masuk ke kamar karena pintu kamar saya digembok dengan gembok yang amat besar. Akhirnya,sayapun harus kembali ke kampus, setelah sampai ke kampus, maka saya kembali menemui Jusni untuk memberitahukan bahwa saya gagal menemui adiksaya. Setelah itu, Jusni menyarankan agar saya kembali untuk mendatangi Badan administrasi kampus, dan setibanya disana, sayapun sempat salah kaprah, ceritanya begini ya! maklumlah kalau kita tidak didampingi oleh orang awas, tapi dengan modal bicara yang saya miliki saya langsung berbicara kepada seorang staf badan administrasi kampus.
Saya mengatakan padanya "permisi! saya mau mengesahkan KRS" ternyata beliau mengatakan " sebentar!" sayapun menunggu di depan seorang yang ternyata sedang mengeprin dokumen, setelah beberapamenit menunggu, sayapun menemui seseorang yang berdiri disebuah meja dan sayapun bertanya padanya lagi urus apa? diapun menjawab lagi urus KRS sayapun mengatakan sudah selesai? diapun mengatakan masih diproses. Setelah beberapa detik kemudian diapun mengambil kembali KRS yang ia proses tadi dan mempersilahkan saya ke meja seorang bapak sayapun baru tahu kalau saya salah tempat.
Setelah itu, sayapun ingin menyerahkan lembaran putih KRS saya kepada BAK untuk disimpan, sayapun bertanya kepada seorang cewek cantik yang mengenakan baju putih-putih saya tidak tahu apadia dari kebidanan ataukah dari analis kesehatan. Ternyata sayapun ditegur oleh Bu Riri seorang dosen saya yang mengajarkan matakuliah PHI. diapun mengatakan sini nanti ibu yang simpan ini yang warna ping kamu yang simpan dan yang warna biru bawa saja ke Fakultas. Setelah itu, sayapun kembali ke fakultas dan mengembalikannya kepada Staf fakultas KRS yang berwarna biru tersebut.
Setelah itu, saya kembali untuk menemui relawan sertamerta yaitu jusni yang lagi dikampus 2 dan lagi menunggu temannya serta dosen yang masuk. Sesampainya disana, sayapun sangat bersyukur kepada Allah, apa yang saya bayangkan tidaklah terjadi.
Sembari larut dalam kebahagiaan saya, sayapun menunggu Jusni di lantai satu kampus dua uit, selama dalam penantian, saya bertemu dengan seorang senior yang ternyata seorang asisten lab dan juga sangat kenal dengan adik saya pertama ia menanyakan identitas adik saya yang saya tahu sayapun kaget bukan main jantung saya sedikit berpacu tapi masih bisalah saya kendalikan iapun bertanya " bagaimana kaka tau kalau ia adalah adik saya? diapun menjelaskan kepada saya perihal sabab musabab mengapa ia bisa tahu kalau ia adalah adik saya karena ia tahu dari teman-teman kelas adik saya.
Dengan sang asisten, sayapun bercerita banyak tentang banyak hal selama berjam-jam. Akhirnya tepat pukul 1 siang sayapun menuju lantai dua dan mencari eksistensi jusni.
Akhirnya sayapun menemukannya saat detik-detik pelaksanaan ujian final di kelasnya.
Setelah itu, iapun menuju kampus 4terlebih dahulu untuk menyetorkan sebuah dokumen yang ia bawa dan setelah itu kami berdua pulang kembali ke Yapti dengan selamat tanpa hambatan, rintangan dan tantangan akhirnya kamipun sampai di Yapti dengan gembira dan sangatlah saya bersyukur kepada Allah Rab yang telah mengatur kehidupan.
Ada hal yang dapat saya jadikan sebagai sebuah pelajaran, bahwa ketika gagalnya saya masuk kamar saya karena terkunci ternyata itulah tanda bahwa badan administrasi kampus tidak mempersulit saya dan KRS dapat terselesaikan dengan baik dalam sehari.
Adalagi hal lain, bahwa teman-teman saya yang menjadi jaringan saya lintas fakultas bukan cuma teman kelas dari adiksaya, tapi juga teman kelas dari relawan sertamerta yang juga seperkuliahan dengan saya di universitas indonesiatimur serta saya juga dapat bertemu dengan senior-senior farmasi yang gagah-gagah dan sangat ramah kepadasaya sehingga dalam penantian saya saya tidaklah jenuh menunggunya dilantaidasar kampus dua. Terimakasih ya allah atas segalah kemudahanyang kauberikan.

Senin, 05 Juli 2010

lupa judulnya apa

Ya! saya sudah siap nulis, pas saya mau nulis di blog ini ternyata saya lupa mau nulis apa karena saya tiba-tiba blenk, padahal tadi idenya sudah muncul pas saya baca tulisan tentang 6jenderal yang bakalan jadi Kapolri dan tentang yusril ihzamahendra yang tidakmau diperiksa meskipun konon kabarnya sudah cukup bukti untuk diadili sebagai tersangka, yang meskipun katanyasih penyidik masih mengedepankan presension of inonsen sebagai status hukum yusril tapi masih mencari-cari kesalahan dari hendarman upanji dalamhal pengangkatannya oleh negara. Saya tidaktahu apakah itu adalah karena beliau mau mangkir, tapi seandainya tidak diperiksa dirinya maka ia akan pasti membiarkan pengangkatan tersebut begitusaja tapi itulah kalau kita dihimpit oleh kepentingan, maka apasaja dapat dilakukan untuk menghindarkan diri dari kesalahan-kesalahankita selaku orangpenting karena kita sudah memperoleh pencitraan yang cukup baik dimatamasyarakat. Selainitu, saya juga sebenarnya sudah dapat ide dari komunitas santri yang menuliskan sebuah refleksi yang menerangkan tentang tipisnya batas antara hidup dan kematian yang cukup tipis yang tentu didasari oleh berbagai sebab dan ini merupakan sebuah testimoni. Tapi setelah saya masuk ke blogger.com ternyata saya lupa akan ide-ide yang akan saya tuangkan dalam tulisan ini. Tapi bagaimanapun, saya tidak akan berhenti untuk menulis kalau saya lupa maka judulnya juga lupa, kalau judulnya ingat maka saya juga tulis ingat jadi judulnya saya rangkai saja jadi lupa-lupa ingat kayak lagu dari kuburan band saja.

Minggu, 04 Juli 2010

Membangun indonesia dengan menulis

Sayamemilih judul inih judul ini karena sangat cocok dengan tema blog saya yaitu membangun negeri dengan kreatifitas anakbangsa. Untuk membangun sebuah negeri dengan sebuah kreatifitas, maka seorang anakbangsa dapat membangunnya dengan kreasi dan kemampuan masing-masing tergantung talenta yang mereka miliki. Seorang guru membangun negeri dengan cara mencerdaskan anakbangsa. Seorang mahasiswa membangun negeri dengan menyumbangkan pemikirannya, dan para seniman membangun negeri dengan seninya. Tentu untuk membangun sebuah negeri tidak hanya lewat kreatifitas tapi tentu dengan bahasalisan dan bahasalain dengan menggunakan media sesuai dengan kepentingan kita masing-masing. Seorangpenulis memberikan saran, atau ide dalambentuk tulisan entah lewat blog atau dengan lewatbuku. Sedangkan seorang seniman dapat memberikan saran-sarannya lewat pertunjukan yangmerekalakukan. sedangkan masyarakat dapat membangun negeri dengan kreatifitaslainnya. Kita tahu bahwa agama saja dibangun dengan tulisan yaitu dengan turunnya al-quran sebagai petunjuk hidup kita selaku manusia yang sampai sekarang masih dalam kondisi yang sangat terpelihara hingga kapanpun dan dalam kondisi apapun yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan dan penghidupan kita didunia ini. Dengan kemampuan menulis yang setiap orangmiliki, maka mereka juga akan membantu perluasan informasi dari sumber yang ia temukan semisal, ada seorang provesor membuat sebuah tulisan berdasarkan hasil penelitiannya, maka berarti ia telah membangun negeri dengan kreatifitas yangdituangkan dalam bentuk tulisan yang telah dibaca oleh pemerintah. Inilah tulisan yangdapat saya posting malam ini karena kebetulan ide ini yang muncul.

Jumat, 02 Juli 2010

Rasionalitas sebagai yangter depan dalam penentuan keputusan

Manusia adalah pemimpin bagi dirinya, keluarga, dan masyarakat serta lembaga-lembagatertentu, olehnya itu maka kita selaku manusia diberikan akal oleh Tuhan(Allah) untuk berfikir, dan untuk memutuskan hal-hal tertentu seperti planing, pilihan, dan apasaja yang tentu saja berkaitan dengan dirikita dan tentu saja dengan oranglain. Saya mulai dari manusia dalam memimpin dirisendiri. Untuk memutuskan segala sesuatu yang akan kita jalani agar tidak terjadi penyesalan dikemudian hari dan bisasaja dihari kemudian, maka haruslah kita berfikir secaramatang baik secara rasio dan menggali hal-hallain yang dapat kita ambil sebagai konsideran dalam menentukan keputusan untuk dirikita. Sebagai contoh kita ingin membelih sebuah handphon, yang harus menjadi pertimbangan adalah pertama adalah saran dari oranglain tentu saja dari mereka-mereka yang telah merasakan manfaat daripada handphon yangbaik. Selain itu, kita lihat barangnya secaralangsung. Setelah itu, maka kita kemudian berfikir apakah fasilitas handphon yang kita belih sesuai dengan kebutuhan kita misalnya kamera, seberapa pentingkah kamera bagi kita? nah apabila kamera itu adalah bahanyang harus inklut dengan handphon yang kita inginkan, maka belilah handphon yang mempunyai kamera. Tetapi kalau kita hanya butuh handphon yang palingtidak buat nelephon, atau kirim messagecukup. Setelah itu yang harus diperhatikan adalah dapatkah kita menjangkaunya darisegi harga? itulah semuanya yang harus kita perhatikan dalam memilah dan memilih barang-barang yang menjadi kebutuhan. Selanjutnya untuk memutuskan sesuatu bagi oranglain. Pertama yang haruskita perhatikan adalah dengarkan pandangannya, kalau memang masuk akal maka terimalah, tapi terkadang kita juga harus mempelajari akan hal-hal yang mempengaruhi sudutpandang oranglain yang keputusannya dibawahkita. Terkadang, kita selalu menyalahkan orang yangtidak mau mendengar keputusan kita karena kita selalu merasa benar dan selalu menjadikan dirikita sebagai tolak ukur tidak melihat sudutpandang dari oranglain. saya akan memberikan contoh kasus dalam sebuah keluarga terjadi pertentangan antara s dan q q telah menentukan keputusannya secarabulat berdasarkan berbagai pertimbangan secara akliah(akal), sementara s yang dengan karakternya yangjuga selalu merasa benar hanya ingin keinginannya yang jadi padahal q telah memutuskan hal-hal yang ia akan jalani dan tentu akan memuaskan baginya jika ia menuruti kemauan dari s, maka q tidak akan terpuaskan oleh pilihannya. Selain contoh yang satu ini, masih ada contoh lain lagi-lagi antara s dan q q baru saja membeli motor baru, tapi surat-suratnya belum lengkap suatu waktu q berada dirumah s, q sudah mau pulang ke rumahnya dengan menumpangi motor barunya karena ia tahu kalau malam tidak ada polisi yang berjaga, berdasarkan pengalaman sehari-harinya. sementara s selalu mencoba menghalang-halangi keputusan yang telah diambil oleh q jadi akhirnya q batal berangkat ke rumahnya karena ia merasa disumpahi dan memang hal yang dilakukan oleh s adalah hal yang salah dengan mengatakan kepada ibu dari q dengan kalimat "aktifkan handphonmu sebentar anakmu sudah menelephon dan menginformasikan bahwa ia berada di kantor polisi" dan akhirnya q sangat marah karena ia merasa didoakan, s mengatakan hal demikian karena s hanya berdasarkan kebiasaannya juga dalam berkendara, tidak menimbang konsideran dari q berdasarkan penjiwaan seolah-olah q adalah anak ingusan. Dari ilustrasi ini harusnya s membiarkan saja q dalam menjalankan keputusan, dan seandainya apa yangterjadi pada q benar adanya misalnya ditangkap polisi janganlah disalahkan dengan mengatakan saya sudah kasi tau kalau ada polisi tapi harusnya mencarikan jalan terbaik, karena itu adalah musibah bukan malah disalahkan dan disalahkan. supaya kita dapat menjadi seorang pemimpin yang baik dan keputusan yang kita ambil dapat menguntungkan dirisendiri dan juga menguntungkan oranglain yang berada dalam kendali kitaini.

Kamis, 01 Juli 2010

Mereka bukan saingan melainkan menjadi team

Tadisore, saya mengadakan pembicaraan telepon dengan ayah saya yang sekarang ini berada di selayar. Beliau mengatakan kalau saya ini punya banyak saingan dari berbagai jurusan seperti adik saya adalah saingan saya di farmasi, sepupu saya ada beberapa yang mengambil program studi di sekolah menengah kejuruan jurusan teknik komputer berjaringan, dan masih ada lagi yang lain. Mereka mengatakan bahwa sepupu-sepupu saya ini adalah saingan, okeylah kalau begitu, tapi bukankah saya dapat memanfaatkan mereka semisal saya memperoleh jalanhidup yang lebih baik, maka saya dapat membutuhkan mereka untuk membuat web, adik saya dapat melakukan kerja sama dalam bentuk obat-obatan, dan saya selaku mahasiswa hukum palingtidak dapat menjadi konsultan hukum keluarga. Bagi adik saya dapat melakukan kerjasama dengan sepupu-sepupu saya yang mengambil jurusan komputer dengan misalnya meminta bantuandia untuk membuat website untuk mempromosikan obat-obatan yang ingin ia promosikan lewat tulisan di internet atau yanglain sebagainya. Saya merasa bahwa saya tidak mempunyai saingan dikalangan keluarga, yangjelasnya saya terus belajar dan belajar terus untuk memperoleh kesempatan untuk memperoleh penghidupan yanglayak dengan kemampuan untuk membiayai diri sendiri dengan talenta yang saya miliki, sementara bagi saya keluarga saya adalah team yang dapat dipadukan kekuatannya untuk memenuhi kebutuhan satu samalain. Bagi saya, sebagai anakhukum yang misalnya berprofesi sebagai seorang penulis, dapat bekerja sama dengan sepupu-sepupu saya yang ahli dalamhal komputer untuk membuat website untuk meng expresikan kemampuan saya. Sedangkan untuk adiksaya yang kuliah difarmasi, dapat sayalakukan sebuah kerjasama dalam bentuk kerjasama dengan mengadakan obat dan memberikan nasihat buat saya untuk menjagakesehatan. Belumlagi dengan sepupju saya yang mengambil jurusan keperawatan di kota unaha sultra maka kerja sama yang sayalakukan adalah menjadikan dia sebagai perawat pribadi yang sewaktu-waktu dapat mendampingi saya dirumah sakit tempat ia bekerja atau menguruskan saya administrasi sampai pendampingan di rumahsakit yang akan menjadi tempat saya menjalani perawatan ketika tanpa diminta-minta saya sakit. Jadi sekali lagi sayakatakan bahwa mereka bukan saingan saya tapi dapat menjadi mitrakerja saya untuk menunjang karier masing-masing ketika sudah memperoleh hajat masing-masing se selesainya kami menjalani kegiatan akademik dikampus kamisemua.