Minggu, 30 Mei 2010

Mari bersatu

Taraktufikum amraini ma intamassaktum bihimalam tadillu abada kitaballah wasunnatur-rasul. Sesungguhnya telah aku titipkan 2 perkara yangmana apabila kalian berpegang pada keduanya, maka insya allah kalian tidak akan tersesat selama-lamanya. Baru-baru ini, saya belum cukup beberapa hari membaca di sebuah situs tentang ajakan agar ummat islam bersatu, mengingat sekarang ini budaya-budaya barat telah merasuki kita selaku ummat islam. Saya kira kalau masalah khilafiah janganlah kita terlalu pertentangkan dulu, yang penting kita melaksanakan ajaran agama islam terlebih dahulu. Tetapi ketika saya (penulis)mengatakan bahwa masalah khilafiah tidaklah penting bukan berarti kita tidakboleh menda'wakan jalan kebenaran, ya! kita tetap menda'wakan jalan kebenaran, tetapi kita cuma mengajak bukan memaksa seseorang untuk mengikuti ajaran yang telah allah tetapkan sebagai ajaran yang benar dan ajaran yang sesat. Tapi, sambil tetap menerapkan ajaran islam dan menanamkan nilai-nilai keislaman dalam diri kita dan masyarakat secara umum, kita juga tetap harus mengajarkan kepada mereka-mereka tentang sebuah kebenaran utamanya amalan dalam islam yang tidak sesuai dengan hadits yang sekarang ini sering diamalkan oleh kaummuslimin kebanyakan seperti bergaul terlalu rapat dengan perempuan yang bukan mukhrim, mengenakan pakaian yang tidak sesuai dengan syariah, melaksanakan ibadah yang ditambah-tambah, dan masih banyak lagi ajaran islam yang dijadikan budaya padahal itu adalah sebuah penyimpangan. Kita kembali ke judul kita tentang persatuan dikalangan ummat islam. Harusnya, kalau ada pertentangan, maka kembalikanlah kepada al-quran bukan kepada hawa nafsu kita, karena bukankah al-quran adalah imam kita?, tentu semua itu kita kembalikan kepadanya karena al-quran adalah undang-undang yang paling sempurna dibandingkan undang-undang yang dibuat oleh manusia biasa karena mereka hobby dengan amandement karena mereka dapat menyelipkan kepentingan. Olehnya itu marilah kita sedikit demi sedikit meninggalkan budaya barat yang dapat kita tidak ikuti, marilah kita untuk tidak terlalu menganut teori dari barat apalagi hal itu sangat paradox dengan kuran dan hadis, selain itu berhentilah kita untuk menggunakan istilah yang sering digunakan di barat seperti rewort and voniceman tapi diganti dengan istilah arab seperti mushaf, ikhwa bukan brother, akhwat bukan sister, dan istilah-istilah barat lain, serta berhentilah menganut faham-faham yang sangat paradox pula dengan ajaran islam. Akhirnya, lewat tulisan ini saya hanya ingin menekankan 3 hal yaitu janganlah meng adopsi budaya barat, utamanya yang bertentangan dengan islam, janganlah terlalu menyentuh khilafiah apalagi sampai menghukumi saudara sendiri, dan janganlah kita melakukan kegiatan yang bersifat bidah, semoga Allah senantiasa memberikan kita kekuatan atas banyaknya saudara-saudara kita yang sekarang ini larut dengan hedonisme, dan keracunan budaya barat.

Tidak ada komentar: