Minggu, 27 Februari 2011

Apa rumusan terciptinya sebuah prinsip?

Kemarin, saya secara kebetulan latihan membuat CV atau yang jika disingkat dengan istilah curiculum vitay. Tiba-tiba saya akan menuliskan sebuah prinsip hidup dan ternyata setelah saya coba-coba gali apa yang telah menjadi sebuah cirikhas bagi diri saya ternyata prinsip hidup saya ada 3(tiga) yaitu membaca, melakukan, mengamati, dan merasakan manfaatnya. Kita mulai dari membaca, saya sudah mulai sering membaca buku-buku motifasi yang telah ditulis oleh para penceramah publik, setelah itu sayapun mencoba mengamalkannya. Setelah itu, sayapun melihat realita yang merupakan pencocokan dari informasi yang telah saya peroleh di dalamnya yang kemudian sayapun membuat sebuah hipotesis tentang kejadian yang dialaminya. Itulah yang saya sebut dengan membaca, melakukan dan mengamati. Setelah itu, sayapun merasakan apa yang menjadi manfaat dalam kehidupan yang saya rasakan sejak saya mulai membaca sampai dengan sekarang ini. Cara pandang sayapun terhadap segala sesuatu telah banyak berubah, sehingga sayapun tidak menjadi tunanetra dobel artinya sudahlah buta dari segi pandangan, sayapun buta darisegi carapandang, ini justeru akan menyusahkan hidup kita dalam keseharian kita. Itulah mengapa rakyat Indonesia banyak merasakan kekecewaan?, karena mereka terlalu memberikan espektasi yang begitu tinggi. Sehingga, ketika mereka sudah tidak nyaman dengan sebuah kondisi maka merekapun melampiaskan kekecewaan yang mereka rasakan saat ini. Itulah akibat dari cara pandang yang salah juga akan menghasilkan tindakan dan keputusan yang salah. Prinsip ini juga saya gunakan dalam menyikapi sebuah masalah dalam kehidupan ini ketika ada informasi yang saya terima itulah yang saya samakan dengan membaca, maka saya harus menindak lanjuti informasi tersebut. Setelah itu, saya sinkronise dengan realita yang terjadi apakah cocok atau tidak. Setelah itu, sayapun melakukan sebuah tindakan, jadi kesimpulannya saya tidak mudah ter profokasi oleh siapapun dalam mendengarkan sebuah informasi yang saya dapatkan dalam setiap saya bertindak.

Kamis, 24 Februari 2011

Catatan seorang Volunter

Sebelum saya meng akses blog yang sangat saya cintai ini, saya sempat membuka facebook saya. Ternyata menemukan sebuah catatan yang isinya menyarankan kepada diri setiap warga masyarakat agar memiliki wayrness atau kesadaran yang kemudian diwujudkan dalam bentuk sebuah kepedulian kepada masyarakat kecil utamanya kepada masyarakat penyandang disabilitas. Catatan tersebut saya temukan secara tidak sengaja ketika saya membuka kotak pemberitahuan saya di facebook, saya menemukan sebuah catatan yang isinya mengisyaratkan kepada masyarakat bahwa janganlah ada pengkotak kotakan diantara kita. Tulisan tersebut menurut saya adalah hal yang sangat menggugah, karena tulisan ini ditulis oleh seorang masyarakat biasa yang juga merupakan mahasiswa dari sebuah universitas ternama di Makassar. Sangat jarang bahkan izinkan saya untuk mengatakan tidak pernah kita temukan masyarakat awas yang mau menulis hal-hal yang seperti ini. Apalagi kebanyakan pemuda masih lebih sering bersikap hedonisme atau masih lebih mementingkan sikap hura-hura. Sepertinya, tulisan ini berasal dari hati sanubari yang ter-ter-ter-ter dalam, karena seorang penulis dapat diketahui isi hatinya dalam sebuah tulisan yang dirangkai dengan kata-kata yang sangat menyentuh dengan untaian kata yang indah dan menyentuh. Namun, saya hanya memohon kepada Allah, agar apa yang telah dilakukannya akan bernilai.

Senin, 21 Februari 2011

Hari menangis peribadi

Hari ini, secara fisik, usia saya telah bertambah setahun, tapi hari ini saya merasa usia saya semakin berkurang berdasarkan tinjauan agama, saya hari ini menjadikannya sebagai momen introspeksi diri serta menitipkan harapan yang tentulah disertai dengan doa. Ada beberapa teman saya yang menggunakan ulang tahunnya sebagai hari untuk hura-hura tapi saya malahan lain lagi, justeru saya sangat bersedih hari ini, karena ketika saya ditinggal oleh usia saya saya semakin menemukan gambaran akan jati diri saya yang ternyata masih harus mengalami perubahan sedikit demi sedikit. Selain saya menghadiri ulangtahun teman saya yang juga dilaksanakan hari ini, saya juga menemukan di facebook saya ada sekitar 10 orang yang mengirimkan pesan dinding, adajuga kiriman SMS dari salah seorang relawan yang semalam telah memberikan kado terindahnya masuk ke ponsel saya tadi pagi dan saya baru membacanya tadi siang. Saya merasa bahwa di usia saya yang ke 24 ini haruslah saya banyak-banyak untuk membenahi diri saya untuk kedepan.

Kado dari Nasra

Semalam, tepatnya sehari sebelum saya merayakan ulangtahun, saya dibacakan buku oleh seorang volunter atas nama Nasra wati salahseorang relawan yang sekarang ini masih tercatat sebagai mahasiswa universitas Hasanuddin Jurusan promosi kesehatan dan ilmu perilaku Fakultas kesehatan masyarakat smester5. Saya merasa bahwa buku yang dibacakannya kepada saya adalah kado istimewa karena buku tersebut kembali untuk membuat saya kembali dapat mengapdet ilmu saya dan menambah pencerahan akan pandangan saya terhadap sebuah kondisi kehidupan yang dipenuhi dengan masalah yang sangat kompleks dimana kita lebih banyak saling menyalahkan. Sebenarnya pada hari jummat tanggal 18 Februari dia telah mengirimkan pesan pendek ke ponsel saya perihal buku tersebut, dan semalam ia telah menepatinya. Half full Half ampty, buku ini adalah sebuah buku motivasi yang dibuat oleh warga Indonesia sendiri, dan ada beberapa tulisan yang di bab-demi babnya sangat memberikan pelajaran yang berharga dalam menjalani kehidupan ini. Terimakasih sobat, semoga program ini akan tetap berlanjut sampai kapan pun dan dapat berlangsung di lokasi manapun juga dengan fasilitas lain.

Sabtu, 19 Februari 2011

Temu suara dengan Arnelinda

Semalam tepatnya pukul 20 waktu setempat, saya(penulis) mengadakan sebuah percakapan dengan Arnelinda seorang blogger yang juga suka menulis kayak saya. Dalam pertemuan yang singkat ini, saya hanya mempertanyakan aktivitas sehari-hari seperti sudah smester berapa? kuliah dimana? dan mengapa dia tidak mengupdet blognya?, dalam pertemuan lewat telephon yang saya lakukan selama kurang lebih limabelas sampai duapuluh menit dengan menggunakan HP senter-senter, sayapun menyepakati bahwa setelah pertemuan tersebut, saya akan diberikan kesempatan untuk mengkritisi isi blognya. Sebenarnya, sejak beberapa waktu yang lalu, sayapun telah berhasil membaca tulisan dari Arnelinda dengan judul kontrol lingkungan, sejarah perkembangan komputer, dan beberapa tulisan lainnya. intinya dalam percakapan tersebut, kamipun mengawali pembicaraan dengan sebuah perkenalan singkat, kemudian menanyakan kuliah dimana, dan sayapun langsung menuju ke poin pembicaraan. Arnelinda dalam pertemuan tersebut, mengatakan bahwa ia tidak pernah meng updet blognya lantaran ia sibuk dengan kuliahnya dan bukan hanya dalam perkuliahan kampus ia melakukan sebuah kegiatan tapi Arnelinda juga memiliki kegiatan luar di tempat lain yang memiliki korelasi dengan kegiatan akademiknya sebagai mahasiswa di luar kampus yaitu praktek. Dalam pertemuan tersebut, Linda berjanji bawa ia siap untuk dikritisi isi tulisannya, dan salut dapat bertemu dengan saya meski hanya lewat suara dan lewat status di facebook. Saya merasa bersyukur, karena saya mencoba menghubunginya kira-kira 2 hari yang lalu, tetapi tidak diangkat, setelah beberapa hari kemudian, saya mencoba menghubunginya lagi, dan kemarin malam sayapun berhasil menghubunginya.

Kamis, 17 Februari 2011

4harilagi genap 24

Izinkan saya untuk menulis sebuah refleksi yang merupakan acuan saya untuk memperbaiki diri ketika Allah masih memberikan saya sebuah kekuatan untuk menjalani hidup di usia saya yang ke 24 tahun kelak. Begitu banyak kesempatan yang harusnya buahnya sudah saya petik tahun ini, tapi seperti itulah yang terjadi dalam kehidupan ini. Masalah yang masih belum dilakukan sebuah perubahan seperti masalah cinta, sudah begitu banyak cewek yang saya kagumi, tapi ternyata saya belum mempunyai keberanian untuk mengatakannya, bahkan justeru saya terkadang saya yang didahului oleh mereka-mereka yang telah menjadi playboi kelas kakap yang sudah sering gontaganti pacar. Tapi bagi saya, hal tersebut, bukanlah merupakan hal yang sangat penting, tapi bagi saya hal yang sangat penting adalah ketika saya telah berhasil melakukan sesuatu yang membuat setiap orang yang di sekeliling saya bahagia, terpuaskan, dan sayapun tidak harus membuat orang lain susah tapi dapat mengeluarkan mereka dari sebuah kesusahan. Selain itu, setelah di usia saya yang ke 24, saya juga berharap agarsaya dapat sedikit demi sedikit tidak tergantung pada orang tuasaya dalam hal keuangan seiring usia saya sudah semakin tua. Namun, saya sudah dilucuti oleh sebuah pertanyaan apakah saya dapat hidup mandiri ketika kedua orang tua saya mendahului saya?, apakah saya sudah dapat mandiri di usia saya yang semakin dewasa?, semua itu akan terjawab ketika kesempatan itu masih ada. Ingat!, hari kemarin adalah pengalaman, hariini adalah kesempatan, dan hari esok adalah sebuah harapan yang menjadi hasil dari bagaimana kita merealisasi kesempatan yang telah tuhan berikan.

Senin, 14 Februari 2011

Pertemuan DPD Pertuni sul-sel dengan voluntary

Sore tadi, ketua DPD pertuni sul-sel mengadakan meting dengan seluruh engurus, anggota biasa, beserta dengan anggota mitrabakti mengadakan pertemuan dengan agenda yaitu perkenalan antara seluruh pengurus dan anggota biasa, serta anggota mitra. Para peserta pertemuan sangat antusias dalam mengikuti pertemuan yang berlangsung kira-kira sekitar 1 jam yang mulai sejak pukul 16.30 sampai dengan 17.30 di kantor sekretariat DPD pertuni sulsel. Tidak ada anggota yang tidak ketinggalan dalam pertemuan ini untuk menyampaikan apa yang menjadi unek-unek mereka dalam pertemuan tersebut. Mister Mark dalam arahannya mengatakan bahwa dirinya menjadi volunter karena ingin memperoleh kepuasn secra spiritual, karena meskipun gaji cukup, tapi kepuasan batiniah tidak terpuaskan maka tidak akan balance. Itulah perbedaan antara kita relawan Indonesia cuma mau bergerak kalau ada uang dari lembaga bukan menggunakan harta yang didapatkan dari usaha sendirikita. Bukankah islam sebagai agama yang dalam al-quran diklem sebagai agama yang sempurna mengajarkan bahwa harusnya kita melakukan hal-hal yang bermanfaat dengan dana sendiri bukan dari orang lain sekecil apapun dalam hidup ini. Semoga dalam kehidupan ini kita selalu termotifasi untuk ke arah yang lebih baik.

Pertemuan DPD Pertuni sul-sel dengan voluntary

Sore tadi, ketua DPD pertuni sul-sel mengadakan meting dengan seluruh engurus, anggota biasa, beserta dengan anggota mitrabakti mengadakan pertemuan dengan agenda yaitu perkenalan antara seluruh pengurus dan anggota biasa, serta anggota mitra. Para peserta pertemuan sangat antusias dalam mengikuti pertemuan yang berlangsung kira-kira sekitar 1 jam yang mulai sejak pukul 16.30 sampai dengan 17.30 di kantor sekretariat DPD pertuni sulsel. Tidak ada anggota yang tidak ketinggalan dalam pertemuan ini untuk menyampaikan apa yang menjadi unek-unek mereka dalam pertemuan tersebut. Mister Mark dalam arahannya mengatakan bahwa dirinya menjadi volunter karena ingin memperoleh kepuasn secra spiritual, karena meskipun gaji cukup, tapi kepuasan batiniah tidak terpuaskan maka tidak akan balance. Itulah perbedaan antara kita relawan Indonesia cuma mau bergerak kalau ada uang dari lembaga bukan menggunakan harta yang didapatkan dari usaha sendirikita. Bukankah islam sebagai agama yang dalam al-quran diklem sebagai agama yang sempurna mengajarkan bahwa harusnya kita melakukan hal-hal yang bermanfaat dengan dana sendiri bukan dari orang lain sekecil apapun dalam hidup ini. Semoga dalam kehidupan ini kita selalu termotifasi untuk ke arah yang lebih baik.

Minggu, 13 Februari 2011

Kegiatan yang bermanfaat

Al-hamdulillah, saya sudah berada di smester4 dengan mengambil jurusan pidana. Artinya saya akan menjalani proses perkuliahaan tinggal 2 tahun lagi. Selama liburan, saya cuma ngisi liburan saya dengan menyelesaikan pekerjaan saya di organisasi di DPD pertuni sulsel. Pekerjaan saya yang saya lakukan di organisasi bukan semata-mata mengharapkan popularitas, tapi saya merasa bahwa saya telah menyatu dengan organisasi yang telah berhasil membimbing saya menjadi sosok yang produktif dikalangan masyarakat. Dan sebagai positif infeknya saya mampu untuk bergaul diluaran sana meskipun tidak optimal seperti teman-teman tunanetra yang lain, karena saya sadar bahwa saya adalah sosok yang akan terus berproses dan akan terus berproses, tapi biarlah. Selama liburan, saya juga sering menghabiskan waktu dengan menulis, browsing untuk reverensi, dan melakukan apdet status di facebook dan mengecek isi facebook saya karena saya merasa bahwa facebook adalah media yang sangat memberikan kontribusi besar dalam peningkatan interaksi sosial dalam masyarakat meskipun kita tahu bahwa facebook juga dapat kita ibaratkan dengan pisau bermata 2 dapat membawa dampak yang baik dan dampak yang buruk. Tapi, kita kembali sebagai pengguna apakah dapat kita bawa diri kita kedalam hal-hal yang positif atau tidak. Saya tidak akan membahas facebook, karena sesuai dengan tulisan saya yaitu kegiatan hari ini, saya akan menulis apa yang menjadi kegiatan saya sebagai bagian dari autobiografi saya kelak insya allah kalau saya ttelah menjadi sosok yang succses full kelak, amien. Semoga tulisan ini akan menjadi motifator bagi diri saya, karena tulisan ini lahir dari dalam diri saya dan untuk diri saya yang akan menjalankanya dengan sebuah komitmen yang harus dipegang sebagai prinsip hidup.

Kamis, 10 Februari 2011

hari yang bermanfaat

Beberapa hari terakhir ini, saya sibuk dengan agenda organisasi dan juga sebahagian agenda peribadi dan agenda akademik yang selalu setiap mahasiswa lakukan setiap libur akademik. izinkan saya untuk bercerita tentang agenda-agenda saya yaitu sebagai berikut. Setelah tanggal 31 januari tepatnya sehari setelah saya pulang dari Wisma Annur, saya sempatkan diri untuk istirahat, setelah tanggal 5 februari pagi, saya bersama beberapa pengurus pertuni menyambut MR Mark, kemudian tepatnya pada tanggal 5 malam, saya berangkat ke kos untuk menemui ayah saya yang datang dari Kendari untuk mengantar jenazah tante saya yang meninggal saat saya lagi di wisma. Sesampai saya dikos, sayapun mengambil ticket untuk seminar gender yang berlangsung pada tanggal 8 februari di kampus4 lantai5 universitas Indonesia timur. Setelah itu, sayapun kembali ke Yapti esok hari, tepatnya pada tanggal 8 februari, sayapun mengikuti seminar gender, sebenarnya setelah seminar saya langsung mau ngurus KRS tapi saya lupa bawa dokumen-dokumen yang dibutuhkan, jadi sayapun mengurusnya pada hari rabu 9 februari 2011. Setelah ditulisnya tulisan ini, sayapun sedang istirahat. Semoga apa yang saya lakukan selama 4 hari ini akan memiliki dampak positif yang maksimal. saya sangat berterimakasih kepada Allah zat yang senantiasa masih memberikan saya kesempatan untuk menjadi sosok yang produktif.

Minggu, 06 Februari 2011

memutuskan masalah dengan prinsip bukan dengan emosional

Dalam memutuskan masalah, atau bersikap terhadap sesuatu kejadian atau menyikapi kelakuan seseorang yang secara etika, berdasarkan moral, agama, hukum positif, kultur, dan lain-lain janganlah disikapi dengan emosional, tetapi disikapilah dengan betul-betul dilandasi dengan komitmen yang dimunculkan betul-betul dari dalam hatinurani yang paling dalam, sesuai dengan judul buku yang telah ditulis oleh Amelia Na'im. Untuk lebih kongkritnya tulisan ini, maka izinkan saya untuk menyampaikan contoh kasus beserta analisa penulis berdasarkan dari berbagai kejadian. Ada contoh kasus semisal ada seseorang yang menemukan sepasang mudamudi berpacaran ditaman-taman, sementara ia yang melihat kelakuan pasangan tersebut membenci secara berlebihan, bahkan emosi karena kepentingannya tidak terpenuhi dalam artian ingin berpacaran pula tapi tidak ada cewek yang naksir kepadanya, maka terkadang membenci pasangan tersebut dengan menjadikan prinsipnya sebagai kambing hitam. Hal ini, akan membahayakan, karena ia juga akan mendapatkan balasan yang lebih berat lagi dari yang ia perbuat. Sangat berbeda dengan kasus yang lain ketika dimana seseorang yang sedang duduk-duduk dengan pacarnya, dilihat oleh seorang lain, maka yang melihatnya menyikapinya dengan sikap sangat membenci tapi tidak terlalu, akhirnya iapun tidak memperoleh balasan yang lebih parah bahkan balasan akan sikapnya lebih baik karena justeru ia akan dihormati. Dari kedua contoh kasus diatas, tokoh pertama yang menginginkan agar orang tidak berpacaran dilakukannya dengan sikap yang emosional ia akan mati padahal sesungguhnya ia masih hidup. Sedangkan contoh ke2 tokoh yang menyikapinya dengan kepala dingin meski ia sangat benci dengan hal tersebut tapi malah berusaha menyadarkan pelaku terhadap langkah yang salah, maka ia akan memperoleh kehormatan, bahkan ketika sudah mati masih di ingat, sehingga ia masih dianggap hidup meski sudah mati. Itulah bedanya orang yang bersikap dengan menggunakan komitmen dari hati nurani dengan orang yang bersikap dengan menghalalkan berbagai cara demi kepentingan, bahkan berani mengkambinghitamkan prinsipnya dan didasari dengan kepentingan. Olehnya itu, hal inilah yang harus dibawah dalam kehidupan bermasyarakat, janganlah terlalu berlebihan dalam melakukan sebuah tindakan, karena berlebihan itu tidak baik.

Rabu, 02 Februari 2011

perempuan sebagai spirit bagi pergerakan

Inilah masanya bagi perempuan untuk tidak dipandang sebelah mata, saatnya perempuan untuk tidak menggeluti pekerjaan pokok yang terbagi atas 3 macam yang dahulu sering dikerjakannya seperti didapur, disumur dan dikasur. Kini saatnya perempuan ikut ambil bagian dalam pembangunan paling tidak mendampingi suami utamanya mereka-mereka yang suaminya Allah takdirkan menduduki posisi yang tinggi seperti pejabat publik dan posisi tertinggi lainnya, dampingan yang dilakukan sesuai dengan keahlian masing-masing. Sebagai contohnya, ketika bapak B.J Habibi menjadi presiden, Al-marhumah Ainun habibi selalu mendampinginya dalam setiap acara kenegaraan, bahkan bu Ainunlah yang mengingatkan kalau pak Habibi sedang berpidato dan ternyata sudah terlalu lama, bu Ainun dengan caranya sendiri memberikan kode-kode tertentu untuk mengingatkan suaminya.

Wah, sangatlah kita bersyukur kalau kita juga utamanya penulis punya isteri yang mampu ngingatin kita saat memberikan ceramah, kuliah umum, seminar, trayning atau apalah. bahkan sudah banyak perempuan yang dengan kemampuannya kita tidak boleh pandang enteng, karena telah begitu banyak memberikan kontribusi besar dalam pembangunan di negeri ini minimal dalam lembaga tempatnya untuk meniti karier. Sebut saja Rizqi angraeni putri, seorang mahasiswa hukum universitas Indonesia timur, dengan kemampuannya telah mampu untuk melakukan perubahan ditubuh fakultas hukum UIT.

Bahkan dahulu, pada masa rasulullah saw utamanya ketika ST Khadijah masih hidup, beliau juga selalu mendampingi perjuangan rasulullah dalam melaksanakan pergerakan untuk menuju perubahan ke arah yang lebih baik. Ingat, bahwa ada hal yang sifatnya kodrati yang mereka harus terima tapi bukan karena sifat kodrati yang telah menjadi bawaan sehingga harus membuat mereka untuk tidak mengambil peran lebih luas.
Seorang perempuan tidak boleh melakukan kegiatan seperti laki-laki kebanyakan seperti merokok, karena menurut hemat penulis dari segi estetika tidaklah cocok, mereka juga tidak boleh meninggalkan kewajiban mereka dalam mengurus suami bgi mereka yang telah bersuami, begitu juga bagi mereka yang telah mempunyai anak.
Tapi, mereka juga harus tetap memperoleh peran dalam lingkungan sosial. |Itulah yang dalam terminologi dikenal dengan istilah Gender yaitu sesuatu yang boleh ditukar.