Nun walqalami wama yasturun, Nun demi pena dan segala apa yang dituliskannya, bahwa sesungguhnya Allah selalu memberikan hidayahnya kepada orang-orang yang ia kehendaki.
Saya (penulis) terlahir ke dunia ini kemudian ditakdirkan oleh Allah untuk hidup di alam yang penuh dengan kegelapan atau tidak dapat melihat seluruh jagat raya yang merupakan ciptaan Allah.
Berbeda dengan teman-teman senasib saya yang juga mengalami kehidupan yang persis sama dengan yang saya alami, dengan kehidupan yang seperti ini mereka selalu mengisi hari-bhari mereka dengan melakukan perbaikan diri dan pembersihan diri dari dosa dan hal-hal yang sangat dimurkai oleh Allah.
Sementara saya sudahla mengalami kehidupan di dunia gelap, saya pun selalu mengisi hari-hari saya dengan kegiatan yang akibatnya membuat mata hati saya juga menjadi gelap, padahal orang tua saya yaitu Bapak Sa’id bakri dan Ibu ST Khadija adalah orang tua yang selalu mengajarkan agar semua anak-anaknya selalu taat beribadah kepada Allah sesuai dengan qur’an dan hadis meskipun keduanya juga sering melakukan ajaran yang sifatnya bidah bercampur musyrik, keduanya sudah setengah mati menyampaikan da’wa kepada saya tetapi begitulah saya sebagai anak yang nakal dan selalu membangkang.
Sampai pada akhirnya suatu hari, saat itu adalah hari Jumat, tibalah waktu untuk melakukan ibadah Shalat Jumat saat itu saya disuruh oleh ibu saya untuk melaksanakan ibadah shalat jumat tetapi saya malah membangkang, akhirnya saya dihukum tidak mendapatkan jata makan siang dan tidak dapat diperkenankan untuk masuk kedalam rumah selama shalat Jumat berlangsung.
Setelah saya bersekolah di Yayasan Pembinaan tunanetra Indonesia (Yapti), saya pun sering bergabung dalam berbagai organisasi, saat itulah saya mulai terpancing untuk berpindah dari dunia yang gelap menuju dunia yang terang yang di dalamnya Rahmat Allah amat melimpah ruah, sebab selama sekian tahun saya menjalani hidup saya baru sadar bahwa dunia yang saya tempati adalah dunia yang penuh dengan kegelapan sehingga hari-hari saya lewati dengan melakukan perrbuatan yang mengakibatkan saya ternoda dan penuh dengan dosa.
Maka pada tanggal 5 Oktober tahun 2005 yang bertepatan dengan tanggal 1 Ramadhan tahun 1426 Hijria, saya mengikuti pelatihan kader di sebuah organisasi otonom dibawah naungan Muhammadiah, sebut saja IRM ( Ikatan remaja Muhammadiah), selama pelatihan saya selalu belajar selain tentang organisasi, saya banyak belajar tata cara shalat sesuai dengan qur’an dan hadis shahih.
Akhirnya pada tanggal 9 Oktober 2005, sudah menjadi hari terakhir bagi saya hidup di dunia gelap, airmata sesal dan jeritan tangis mewarnai suasana hening di tengah malam yang amat sunyi ketika prosesi pembaiatan sedang berlangsung, pada saat itulah saya dan teman-teman saya yang juga merupakan warga pelatihan mengucap janji di hadapan kakak-kakak instruktur bahwa kami akan merubah diri dan meninggalkan dunia yang gelap dan memasuki dunia baru.
Maka pada tanggal 10 Oktober saya sudah masuk dalam dunia yang terang saya pun menyambut hari-hari saya dengan penuh kegembiraan dan juga tak lupa mengucapkan syukur kepada Allah sebab dialah yang telah menyelamatkan saya dari dunia kegelapan menuju dunia yang terang, dunia yang penuh dengan noda dan dosa menuju dunia yang bersih, suci , penuh harapan untuk berbuat yang lebih baik, dan berbuat yang diridhai oleh Allah, biarlah mata ini tidak dapat menjadi penerang asalkan mata hati ini sudah selamat dari dunia kegelapan semoga Allah selalu menyertai saya dalam setiap langkah untuk meniti di atas titian Siratil mustakim.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar