Jumat, 26 Maret 2010

Kondisi lingkungan baruku

Oleh:Sujono sa’id

Saya(penulis) meninggalkan asrama tercintaku sejak tanggal 8-8-2009 untuk mengurus pendaftaran kampus. Dan ke esokan harinya, saya mengikuti test tepatnya pada tanggal 9 agustus2009. Empat jam setelah test sayapun dinyatakan lulus, ke esokan harinya saya mengurus pendaftaran ulang di fakultas yang akan menjadi tempat saya menuntut ilmu yaitu fakultas hukum universitas Indonesia timur. Setelah itu, saya dan adik saya mengurus KRS dan setelah 3 hari kemudian, saya melaksanakan puasa nazar atas kelulusan saya selama sehari sebagai rasa syukur saya kepada Allah.
Setelah semua urusan saya selesai, sayapun bertolak ke Selayar pada tanggal 17 agustus 2009 untuk menjalani ibadah puasa bersama dengan keluarga dan saya berada di sana selama sebulan. Setelah sebulan saya di Selayar, saya balik kembali ke Makassar pada tanggal 5-10-2009. Setelah sampai di Makassar, ke esokan harinya saya bertolak ke kampus untuk melihat-lihat jadwal dan melihat ruang kuliah yang akan menjadi tempat kuliah saya sejak awal sampai akhir kelak bersama dengan teman-teman saya. Ke esokan harinya tanggal 6 10-2009, saya langsung mengikuti kuliah perdana mata pelajaran Bahasa Indonesia yang hari itu baru memberikan aturan main atau kontrak kuliah.
Setelah selesai mengikuti kontrak kuliah, saya langsung mengikuti rangkaian daripada Latihan dasar kepemimpinan yang sudah menjadi pengganti daripada Operasi pengenalan Kampus(OSPEK) dan waktu itu yang mengisi kegiatan adalah kanda Anas batara yang merupakan ketua Panitia pelaksana daripada Latihan ke Mahasiswaan tersebut. Saya ter identivikasi sebagai seorang Tunanetra ketika saya mengikuti pengisian biodata dari panitia setelah beberapa hari kemudian sayapun mengikuti pengukuhan selama 2 hari. Pengukuhan tersebut berlangsung pada tanggal 10 Oktober.
Hari pertama pengukuhan, saya bersama dengan teman-teman sekelas dilepas dari kelas C 9 vakultas hukum menuju aula kampus 4 tepatnya pada lantai 5 bersama seluruh mahasiswa baru dari berbagai vakultas seperti Hukum,Sospol, Mipa, FKM, dan vakultas lain-lain.
Acara dihadiri oleh Badan eksekutif Mahasiswa dari berbagai vakultas, Presiden mahasiswa UIT, Pembantu Rektor 3 UIT, Mukhtar tompo alumni UIT yang sekarang ini telah menjadi anggota DPRD yang memperoleh kesempatan untuk membawakan orasi ilmiah yang menjadi bagian dari acara pengukuhan mahasiswa baru. Setelah seluruh acara pembukaan selesai, kamipun mengikuti acara covi break.
Setelah pengukuhan selesai, saya pulang ke rumah dengan kondisi sangat capek dan itulah awal dari perkembangan saya sebagai mahasiswa baru yang baru saja mengalami masa transisi. Awal mula saya tinggal ngekos bersama dengan adik saya beserta dengan teman-temannya, saya sangat belum menguasai medan lokasi perkuliahan, sehingga saya sering menjadi parasut bagi teman-teman adik saya. Tetapi setelah saya menguasai medan perkuliahan, sayapun akhirnya tidak bergantung lagi kepada mereka. Saya masuk kuliah menurut jadwal pukul 11.00, sedangkan adik saya dan teman-temannya masuk pukul 8 pagi, sebelum saya tahu jalanan ke kampus, saya sering ikut mereka, tetapi setelah saya tahu persis jalanan ke kampus saya akhirnya lebih terlambat sedikit dari mereka. Saya mau cerita sedikit tentang kondisi kos adik saya, utamanya tentang perlakuan dari teman kos dari adik saya sangat baik kepada saya selaku tunanetra, mereka juga sering memberikan motifasi kepada saya agar tidak dount dengan kenyataan yang telah Allah berikan kepada saya, dari motifasi mereka, saya telah memperoleh inspirasi untuk menjadi sosok yang lebih baik lagi dari hari kemarin.
Yang mereka berikan, bukanlah hanya sekedar motifasi, tetapi yang mereka berikan juga adalah solusi tentang permasalahan saya sesuai dengan kemampuan mereka untuk membantu saya. Sedangkan di kampus, baik dari teman-teman Maba maupun senior juga selalu memberikan respon yang baik bagi saya selaku mahasiswa dari kalangan tunanetra bahkan mereka selalu memberikan motifasi bagi saya.
Mahasiswa yang akrab dengan saya selama di kampus adalah Ketua tingkat di kelas saya, saya sangat suka dengan kepribadian dari ketua tingkat saya. Keperibadiannya bahkan selalu membuat saya untuk melakukan fleshbak ke masalalu saya dengan sosok Aulia susantri yang kini juga telah menjadi seorang mahasiswa. Bagi saya, aulia adalah sosok yang inspiratif dia tidak pernah akan hilang dari ingatan saya, tetapi kalau orang-orang yang akan meneruskan keperibadian Aulia sangat banyak.
Di kampus, saya lebih dikenal dengan julu kan Master of English, karena kepasihan saya dalam melakukan komunikasi dengan menggunakan bahasa inggris. Saya tidak menyangka, kalau ketika saya berbicara dengan menggunakan bahasa inggris, akan membuat teman-teman saya yang sebenarnya dulu punya potensi tentang bahasa inggris dank arena sesuatu tertidur dan kini potensi itu muncul lagi, dengan metode yang saya gunakan yaitu metode praktikum atau langsung bercakap dengan mereka.
Bahkan ada salah satu di antara mereka namanya adalah Endang kurnia asal dari Mammuju. Saya ketahui bahwa Endang ternyata memiliki kemampuan dalam berbahasa inggris ketika saya makan bersama dengan dia. Kalimat yang ia ucapkan pertama kali adalah kalimat yang sering digunakan oleh seseorang yang akan memulai pidato bahasa inggrisnya secara spontan ketika saya mendengarnya saya langsung berkata” Endang! Jangan bohongi saya, kamu pasti juara satu lombapidato bahasa inggris”.
Sejak itu, saya dan endang dalam berkomunikasi lebih sering menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa rahasia setiap ada hal yang akan saya bicarakan dengannya agar tidak diketahui oleh teman-teman saya di kampus. Bahkan dengan seringnya saya menggunakan bahasa inggris, saya akhirnya pernah dipergoki oleh seorang dosen dan akhirnya sang dosen tersebut juga sering menggunakan bahasa inggris saat saya ditemui ole beliau pada momen perkuliahan.
Itulah sedikit tentang apa yang saya alami di dunia baru saya, mudah-mudahan saya akan menjadi sosok yang lebih baik lagi ketimbang sebelumnya. Sebelum saya memasuki lingkungan baru saya, begitu banyak kenangan saya selama saya di Yapti, kenangan saya yang tidak akan mungkin saya lupakan adalah kenangan saya ketika bersama dengan Aulia susantri sosok wanita inspiratif.
Saya juga pu nya banyak kenangan bersama dengan teman-teman relawan atau dikenal dengan istilah mitra bakti yang bertugas melakukan pendampingan terhadap kaum tunanetra dalam berbagai kegiatan baik kegiatan akademik maupun non akademik yaitu membacakan buku matapelajaran mereka, membacakan mereka buku yang akan menambah wawasan luar mereka, dan kegiatan non akademik yang lebih cenderung ber orientasi pada kegiatan activity dayly seperti minta diantar untuk beli buku di Gramedia, minta diantar untuk membeli sesuatu dan kegiatan lain yang dipersamakan dengan itu. Saya punya kenangan yang paling berkesan dengan mereka yang aktif mendampingi saya antara lain seperti Kanda Mustakim, Awaluddin, Eprilia Eka saputri(Evi), dan kanda Nurhaeda.
Hal yang berkesan adalah ketika saya didampingi oleh kanda Mustakim adalah canda dan tawa setiap kali mendampingi saya dalamhal memberikan ilmunya kepada saya tentang organisasi. Hal yang berkesan dengan Awaluddin adalah ketika saya meminta beliau untuk mendampingi saya kata yang lebih sering menjadi jawabannya adalah “belajarmako!”, sedangkan ketika saya didampingi oleh Evi padasaat ia membacakan saya sebuah buku yang berjudul Be emotionally intelegence adalah saat saya dibacakan sebuah isi buku tentang menjadi pribadi yang insulteble ia tiba-tiba mengakui hal-hal yang telah lama menjadi kebiasaan buruknya dan sertamerta menangis dan berjanji tidak akan membiarkan kebiasaan tersebut tinggal dalam dirinya, karena ia sadar jika dipelihara akan membuat kwalitas hidupnya menurun. Sedangkan ketika saya didampingi oleh kanda Nurhaida, saya lebih banyak belajar kepada beliau tentang banyak hal mengenai bahasa inggris, dan saya kini sangat terbantu dengannya.
Seperti itulah kenangan-kenangan terindah saya selama 6 tahun di Yapti, semoga bantuan mereka akan bermanfaat sampai akhir hayat mereka dan mereka akan memperoleh amal jariah mereka.

Tidak ada komentar: