Rabu, 12 Mei 2010
Tragedi trisakti
12-5-1998, adalah sebuah tragedi yang sangat menyedihkan, dikarenakan oleh jenuhnya masyarakat dibawah rezim pemerintahan yang diktator yang selalu memihak kepada keluarganya sendiri, orang yang ingin menegakkan hukum seperti Baharuddin lopa dan Munir dibunuh, banyak pula masyarakat yang sempat menjadi korban penculikan, dan banyaknya pula mahasiswa yang harus ditawan hanya karena meminta secara paksa untuk menurunkan pemerintah yang membatasi bahkan menutup ruang-ruang bagi publik untuk memberikan kritikan yang membangun. Namun, setelah 10 tahun reformasi, kini malah masyarakat yang mencoba untuk memanfaatkan revormasi ini dengan melakukan berbagai cara untuk memenuhi kepentingan golongan mereka, individu, dan keluarga masing-masing karena kita harus ingat bahwa revormasi atas turunnya rezim orde baru bukan dilakukan oleh tentara, melainkan dilakukan oleh kalangan mahasiswa atau yang dikenal dengan agen of change. Ingat dengan tragedi Trisakti yang menelan korban seperti Elang muliono dan yang saya lupa dua lainnya. Seharusnya ketika kita ingat dengan peristiwa kemarin, pemenuhan kepentingan atas kelompok harus dihilangkan, kepentingan pribadi usahakanlah dikesampingkan, dan penyimpangan atas supremasi hukum harus dihentikan serta menjadikan hukum sebagai tameng untuk menekan orang miskin dengan melakukan rekayasa kasus. Banyak kasus yang kita temui seperti Ma mina, Khairul saleh nasution seorang pemulung yang dituduh memiliki Narkoba dan ternyata tidak terbukti, dan masih banyak penyimpangan terhadap penegakan supremasi hukum yang lain hanya untuk kepenting8an diri sendiri, kelompok, dan sebagainya. Namun, sebuah harapan semoga arwah para pahlawan yang telah mendahului kita diterima oleh Allah dan mendapat tempat yang layak di sisinya.Allahummagfirlahum warhamhum wa akrim nuzulahum, wawassi mashalahum ya allah ampunilah mereka, muliakanlah mereka tenangkanlah mereka di tempat peristirahatan mereka dan balaslah perbuatan mereka sesuai apa yang dilakukan di dunia semasa ia masih hidup amien.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar